Minggu, 20 Maret 2011

Tujuan Variasi Mengajar

Tujuan Penggunaan Variasi Mengajar

Menurut Djamarah, (2002:181-186). Penggunaan variasi mengajar dalam proses belajar mengajar ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi dan belajar siswa. Sedangkan tujuan di adakannya variasi mengajar adalah
1.    Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses   belajar mengajar
Fokus permasalahan pentingnya perhatian ini dalam proses belajar mengajar, karena dengan perhatian yang diberikan siswa terhadap materi pelajaran yang guru jelaskan, akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan kelas.
2.  Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak  akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi di dalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru selalu harus memperhatikan dan memotivasi siswa selama pelajaran berlangsung.
3.  Membentuk sikap positif terhadap Guru dan sekolah
Adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa di kelas ada siswa tertentu yang kurang senang terhadap seorang guru. Konsekwensinya bidang studi yang dipegang atau diajarkan oleh guru tersebut juga menjadi tidak disenangi. Acuh tak acuh selalu ditunjukkan lewat sikap dan perbuatan ketika guru tersebut sedang memberikan materi pelajaran di kelas.
Kurang senangnya siswa-siswi terhadap guru bisa jadi disebabkan gaya mengajar guru yang kurang bervariasi. Misalnya hanya menggunakan metode ceramah untuk setiap kali melaksanakan tugas mengajar di kelas. Guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreativitas dan kegairahan belajar siswa. Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Dengan sikap sepeti ini siswa merasa diperhatikan oleh guru dan siswa selalu rindu untuk selalu dekat di sisi guru. Guru seperti ini biasanya karena gaya mengajarnya dan pendekatannya yang sesuai dengan psikologis siswa.
4. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
Seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Penguasaan metode mengajar yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode, tetapi lebih banyak dari itu. Karena diakui, penguasaan metode mengajar dalam jumlah yang banyak lebih memungkinkan guru untuk melakukan pemilihan metode,  mana yang akan dipakai dalam rangka menunjang tugasnya mengajar di kelas.
5. Mendorong anak didik untuk belajar
Lingkungan pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar sehingga berakhirnya  kegiatan   belajar mengajar. Belajar memerlukan motivasi sebagai pendorong bagi anak didik adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan. Namun sayangnya jarang ditemukan anak didik mempunyai motivasi intrinsik yang sama. Di sinilah diperlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. 

                       Sumber  :
                       Djamarah, S.B., 2002. Rahasia sukses belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates