tag:blogger.com,1999:blog-38059814720567928682024-03-13T15:48:17.548-07:00Ani EndrianiAni Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.comBlogger316125tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-81262875223069859302011-03-21T21:54:00.000-07:002011-03-21T21:54:19.738-07:00Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"> Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Pendapat para ahli menyatakan “Belajar merupakan suatu proses yang ditindai dengan adanya perubahan pada diri sesorang”. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagaia bentuk seperti berubaha pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan aspek-aspek lain yang ada pada individual. Prestasi seorang siswa dapat dilihat dalam usaha kegiatan belajarnya, dapat diketahui dari hasil pengajaran atau hasil pembelajaran. Hasil tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">a. Guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menguasai meteri pelajaran, sehingga siswa dengan mudah menerima materi yang diberikan atau yang diajarkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">b. Dalam kegiatan KBM, guru tidak saja memakai metode ceramah melaikan juga harus memakai multi metode dengan penekanan proses belajar siswa aktif. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">c. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengjar harus disesuaikan dengan materi pelajaran. Untuk itu alat peraga sebelumnya disipkan sebaik mungkin supaya siswa memiliki keterampilan dalam menggunakan alat peraga tersebut sehingga manpu meningkatkan prestasi belajarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">d. Setiap siswa memiliki perbedaan baik biologis, kemampuan dan tingkat kematangan. Oleh sebab itu guru harus dapat memberikan layanan secara individu disamping pelayanan klasikal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari semua usaha yang dilaksanakan diatas menunjukkan bahwa peranan guru sangat penting dalam meningkatkan persstasi belajar siswa melalui penguasaan materi pelajaran, penggunaan metode yang tepat dan sesui serta mampu memberikan layanan kepada siswa baik dalam belajar scara berkelompok maupun individual. </span></div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-8357837484623844262011-03-21T21:51:00.001-07:002011-03-21T21:51:40.382-07:00Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><b> Faktor mempengaruhi Prestasi belajar</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Yang dimaksud faktor ekter</span>nal<span lang="IN">/ eksogen adalah “Suatu faktor yang datang dari luar diri individu siswa yang dapat mempengaruhi perstasi belajar</span>”. <span lang="IN">Adapun faktor-faktor ekternt dimaksud diantaranya adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><b><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Cara Orang Tua Mendidik Anak </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Slameto berpendapat bahwa “Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap anaknya” (Slameto, 1988: 62). Sedangkan ahli lain berpendapat bahwa “Cara orng tua mendidik anaknya dapat merupakan sebab dari kegagalan anaknya dalam belajar” (Sunartana, dkk. 1985: 32). Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa cara orang tua dalam mendidik anaknya sangat mempengaruhi belajar anaknya, dan dengan sendirinya akan mempengaruhi prestasi belajarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><b><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Relasi Antara Anggota Keluarga</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dalam buku belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dinyatakan bahwa “Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara orang tua dengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi belajar anak” (Slameto, 1988: 64). Ahli lain berpendapat bahwa “Kurangnya perhatian orng tua terhadap anak banyak berpengaruh terhadap kesulitan belajar, karena akan kehilangan tempat mengadukan persoalan dan kasih sayang dari orang tua dimana hal ini akan membawa anak tidak kerasan, malas belajar, dan kurang daya dalam belajar”</span>. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari kedua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Relasi antar anggota keluarga besar pengaruhnaya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, untuk itu demi kelancaran belajarnya serta keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Suasana Rumah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut pendapat ahli menyatakan bahwa “Situasi rumah tangga kacau sering bertengkar antara anggota keluarga, tidak saling menghormati akan membuat siswa tidak bisa berkonsultasi, mudah terganggu dalam belajar”. Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa” Suasana rumah dimaksud sebagai situasi yang aman dari kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar</span>”.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa suasana keamanan dan kenyaman dirumah merupakan faktor penting agar anak dapat belajar dengan baik, harus diciptakan suasana yang tenang agar anak betah tinggal dirumah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><b><span lang="IN">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Keadaan Ekonomi Keluarga</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Anak-anak yang senang belajar harus terpenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok misalnya: makanan, pakaian, perlindung, kesehatan dan lain-lain, disamping juga membutuhkan fasilitas belajar seperti: ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis dan lain-lain. Menurut PPN Sunartana menyatakan bahwa “Ekonomi keluarga banyak menentukan berhasil tidaknya anak dalam belajar”. Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa “Ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi belajar anak”</span>. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena dengan terbatasnya ekonomi keluarga akan mempengaruhi fasilitas, sarana dan prasarana belajar tidak terpenuhi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 9pt;"><b><span lang="IN">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Metode Mengajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Metode mengajar merupakan tehnik yang harus dilakukan oleh guru dalam menunjang terjalinnya proses belajar mengajar yang baik. Oleh karena itu seorang ahli berpendapat bahwa “Metode mengajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar”</span>.<span lang="IN"> Sedangkan ahli lain berpendapat “Dengan mengunakan tehnik yang kurang cocok, maka dalam penyajian bahan pelajaran yang teralu sulit dengan gaya belajar yang monoton akan membuat anak cepat bosan”.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari pendapat diatas dapat disipulkan bahwa metode mengajar akan sangat menentukan keberhasialan belajar, untuk itu metode mengajar haruslah tepat agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-10337758534754256472011-03-21T21:45:00.000-07:002011-03-21T21:45:03.893-07:00Indikator Minat Belajar<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <b>Indikator Minat dalam Belajar</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">I<span lang="IN">ndikator untuk menentukan minat belajar seseorang dapat dilihat pada lima aspek yaitu: (1) Rajin dalam belajar, (2) Tekun dalam belajar, (3) Rajin dalam mengerjakan tugas, (4) Memiliki jadwal belajar, dan (5) Disiplin dalam belajar. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing indikator minat belajar tersebut secara singkat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="IN">(1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Rajin dalam belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut Kridalaksana bahwa: “Rajin adalah berusaha dengan giat dalam mencapai sesuatu”</span>. <span lang="IN">Ahli lain menyatakan bahwa: “Rajin adalah seseorang yang suka bekerja keras dan terus-menerus”</span>. <span lang="IN">Dari pendapat ahli tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan rajin adalah seseorang yang selalu berusaha dengan giat secara terus-menerus di dalam belajarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="IN">(2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Tekun dalam belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dalam buku Psikologi Pendidikan dijelaskan bahwa: “Tekun adalah seseorang yang sungguh-sungguh dalam belajar”</span>. <span lang="IN">Ahli lain menyatakan bahwa: “Ketekunan adalah orang yang betul-betul berkeras hati dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi tujuannya”</span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari pendapat ahli tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan ketekunan adalah seseorang yang bersungguh-sungguh didalam belajar, demi tercapainya tujuan belajar yang diharapkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="IN">(3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Rapi dalam mengerjakan tugas</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut Sunartana menyatakan bahwa:“Rapi adalah bersih ataupun teratur dalam mengerjakannya” </span>.<span lang="IN">Ahli lain menyatakan bahwa: “Rapi adalah baik, teratur, bersih dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi tanggung jawab” </span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari pendapat para ahli tersebut diatas, maka yang dimaksud dengan rapi dalam mengerjakan tugas adalah siswa yang bersih, teratur dalam mengerjakan tugas pelajaran yang diberikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="IN">(4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Memiliki jadwal belajar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Jadwal belajar adalah: “Daftar pembagian jadwal belajar”. Berdasarkan pendapat ahli tersebut diatas maka yang dimaksud dengan memiliki jadwal belajar adalah siswa memiliki pembagian waktu belajar berdasarkan urutan pelajaran di sekolahnya masing-masing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><b><span lang="IN">(5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Disiplin dalam belajar </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dalam buku Pemahaman individu 1 dijelaskan bahwa: “Disiplin adalah kepatuhan didalam menaati peraturan yang ada”</span>. <span lang="IN">Ahli lain menyatakan bahwa: “Disiplin adalah kepatuhan didalam mengikuti aturan-aturan didalam belajar”</span>. <span lang="IN"> Dari pendapat ahli tersebut, maka yang dimaksud dengan disiplin dalam belajar adalah ketaatan dan kepatuhan siswa didalam mengikuti aturan belajar khususnya dalam bidang mekanikal di sekolah atau di luar sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-50230211700399906722011-03-21T21:39:00.001-07:002011-03-21T21:39:40.934-07:00Strategi Meningkatkan Disiplin<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"> Strategi Meningkat Disiplin</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas dalam suatu organisasi, khususnya dalam struktur organisasi sekolah, masalah disiplin merupakan barometer untuk menentukan berhasil tidaknya tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Dalam dunia pendidikan disiplin merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan tujuan-tujuan yang hendak diwujudkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Sebagian dijelaskan oleh para ahli bahwa salah satu strategi dalam meningkatkan disiplin adalah disiplin positif yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran para personiel tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaan</span>. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dari penegasan tersebut, maka strategi meningkatkan disiplin adalah dapat memberikan keleluasan kepada berbagai elemen yang ada dalam organisasi untuk dengan bebas menyampaikan ide-ide baru sehubungan dengan kemajuan organisasi, sehinggan anggota-angota akan merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab atas kemajuan-kemajuan organisasi.</span></div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-72413581531019644192011-03-21T21:37:00.000-07:002011-03-21T21:37:52.078-07:00Faktor mempengaruhi Disiplin<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><b><span lang="IN"> Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Disiplin kerja guru yang dilakukan dengan efektif akan mempercepat terjadinya tujuan-tujuan yang diharapkan, sehingga dalam setiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan akan berjalan dengan baik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Ngalim Purwanto menyatakan bahwa faktor-faktor yang akan dapat mempengaruhi disiplin kerja guru adalah sebagai berikut: a) Adanya tingkat kehidupan yang layak, b) Adanya perasaan terlindungi ketenteraman bekerja, c) Adanya kondisi-kondisi kerja yang menyenangkan, d) Perlakuan adil dari atasan, e) Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan-sumbangan dari jasa-jasa yang diperbuat, f) Kesempatan berpartisipasi dan keikutsertaan dalam menentukan kebijaksanaan</span>. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"> Sedangkan menurut pendapat Piet A. Sahertian dkk, mengemukakan pendapat “Willies” tentang enam hal yang diperlukan untuk pembinaan disiplin kerja bawahan, yaitu guru-guru adalah sebagai berikut: a) Rasa aman dan hidup layak, b) Rasa keikutsertaan, c) Perlakuan wajar yang jujur, d) Rasa mampu e) Pengakuan dan penghargaan atas sumbangan, f) Kondisi kerja yang menyenangkan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Adapun keenam aspek tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Rasa aman dan hidup layak</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Rasa aman: Jangan menekan guru-guru dengan pengusulan kenaikan kelas, adanya jaminan bila sakit, bahan-bahan terpenuhi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Hidup layak: Disini bukan berarti mewah pakaian dan perumahan bagi keluarga, bebas dari rasa takut kurang keuangan, dapat mengenyam apa yang dinamakan cukup berlaku bagi umum.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Rasa keikutsertaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Sebagai manusia biasa guru juga ingin dihargai dan diperhatikan oleh orang lain. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di sekolah sebaiknya membuat program-program yang lebih banyak melibatkan guru. Dengan demikian harmonisasi antar rekan-rekan guru terjalin dengan baik dan sebagai wahana untuk saling memahami satu dengan yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Rasa mampu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Pimpinan mengakui bahwa guru-guru mampu menunaikan tugas,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Pemimpin mengakui bahwa guru mampu memberikan sumbangan dalam kelompok kerja,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Pemimpin mengakui bahwa guru-guru mampu untuk bertumbuh dalam jabatannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Pengakuan dan penghargaan atas sumbangan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Diakui dari pimpinan, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Diakui dari teman-teman, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Diakui dari orang tua, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Diakui dari masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Kondisi kerja yang menyenangkan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Tempat kerja yang menarik,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Kebersihan dan kerapian,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Cukup bimbingan dari atasan,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perlengkapan yang terbaru </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dengan demikian apabila setiap personil yaitu guru-guru tidak dapat memiliki kesadaran dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya, maka untuk meningkatkan disiplin kerja guru tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kedisiplinan guru, guru harus dapat mencerminkan kode etik yang telah ditetapkan. Adapun kode etik guru adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Berbakti dalam membimbing peserta didik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Memiliki kejujuran profesional dalam melaksanakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masing-masing</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Mengadakan komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengadakan hubungan dengan orang tua siswa</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Memelihara hubungan dengan masyarakat untuk kepentingan pendidikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Secara individual atau berkelompok mengembangkan profesi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Menciptakan dan memelihara hubungan baik antara pendidik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">8)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">9)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan</span>.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-64393625850331204882011-03-21T21:34:00.001-07:002011-03-21T21:34:45.365-07:00Jenis-jenis Disiplin Kerja<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"> Jenis-jenis Disiplin Kerja</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut “Spriegel” membedakan “Disiplin terdiri dari tiga jenis yakni disiplin positif, disiplin negatif, dan disiplin murid”</span>. <span lang="IN">Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa ”Jenis-jenis disiplin terdiri dari disiplin kelas dan disiplin pribadi”</span><span lang="SV">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis disiplin dapat dibedakan menjadi disiplin positif, disiplin kelas, disiplin disiplin murid, dan disiplin pribadi. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis-jenis disiplin tersebut, maka akan diuraikan masing-masing sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt;"><b><span lang="IN">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IN">Disiplin Positif </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut Oteng Sutisna </span><span lang="NO-BOK">mengemukakan</span><span lang="IN"> bahwa disiplin positif adalah sebagai proses atau hasil pengembangan karakter, pengendalian diri, keadaan teratur dan efesien</span>. <span lang="IN">Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa disiplin positif bertujuan untuk menanamkan kesadaran personil tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaaannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan disiplin positif adalah hasil pengembangan karakter dan pengendalian diri yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran personil tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaaannya. disiplin positif adalah hasil pengembangan karakter dan pengendalian diri yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran personil tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaaannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dengan demikian disiplin kerja yang bersifat positif terdiri dari beberapa aspek pokok, yaitu: 1) Mentaati jam kerja, 2) Bekerja dengan jujur, 3) Menciptakan dan memelihara suasana belajar yang baik, 4) Mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku</span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN">b. Disiplin Kelas </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Menurut Soekarto Indrafachrudi menyatakan bahwa disiplin kelas atau sekolah adalah keadaan tertib dimana para guru, staf sekolah dan tergabung dalam kelas atau sekolah tunduk pada peratauran peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati</span>. <span lang="IN">Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa disiplin kelas adalah usaha untuk membina secara terus menerus kesadaran dalam bekerja, baik dalam arti setiap orang menjalankan fungsinya secara efektif. Hukuman hanya patut dipergunakan sebagai cara terakhir, yaitu apabila sudah tidak ditemukan cara lain untuk menumbuhkan kesadaran terhadap tata tertib kelas yang disusun bersama</span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan disiplin kelas adalah usaha mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas agar pemberian hukuman kepada seseorang atau sekelompok orang, guru dan murid dapat dihindari. Disiplin kelas yang merupakan suatu keadaan tata tertib dimana guru, staf sekolah dan siswa tergabung dalam kelas seinggga tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Adanya peraturan-peraturan tersebut, maka akan dapat mendidik kepribadian anak khususnya pada disiplin anak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan beberapa uraian pendapat ahli, maka dapat dijabarkan aspek-aspek disiplin kelas adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Peserta didik wajib ikut serta memelihara kebersihan dan ketertiban kelas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Peserta didik yang datang terlambat harus melaporkan diri terlebih dahulu kepada pimpinan sekolah sebelum mengikuti pelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Guru hendaknya mengadakan pencatatan terhadap peserta didik yang terlambat pada papan presensi kelas dan daftar presensi kelas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Peserta didik hendaknya masuk kelas sebelum guru datang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><b><span lang="IN"> c. Disiplin Murid</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Pendekatan positif terhadap masalah disiplin murid adalah jiwa dan akhlak, jiwa dan akhlak murid yang baik akan membentuk disiplin murid yang baik. Seperti pendidikan kewarganegaraan dalam mata meminta kepada murid untuk diberikan kesempatan melatih penguasaan diri, melatih untuk dapat memecahkan masalah-masalah sekolah, dan untuk memajukan kesejahteraan sekolah. Kepala sekolah dan guru-guru hendaknya memberikan contoh tentang penguasaan diri dan disiplin kelas seluruh sekolah. Pendekatan disiplin positif tidak berarti murid diberi izin atau kebebasan tidak terbatas untuk berbuat sesuka hatinya. Pembatasan kebebasan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pendekatan positif terhadap disiplin yang efektif. Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa disiplin murid merupakan keikutsertaan siswa dalam penyusunan peraturan tata tertib di sekolah</span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan disiplin murid merupakan keikutsertaan siswa dalam penyusunan peraturan dan tata tertib sekolah, sangat ditekankan keterlaksanaannya dalam diri siswa.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dijabarkan aspek-aspek disiplin murid adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Siswa hendaknya mengikuti upacara dengan tata tertib dan khidmat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Siswa harus dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Siswa hendaknya berlaku sopan santun terhadap guru-gurunya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN">4) Siswa hendaknya mengenakan pakaina seragam sekolah sesuai dengan peraturan</span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="NO-BOK">d</span></b><b><span lang="IN">. Disiplin Pribadi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Disiplin diri dari sudut pandang Sosiologi dan Psikologis diartikan sebagai suatu proses belajar dalam individu secara progresif belajar mengembangkan kebiasaan diri serta mengakui tanggung jawab pribadinya terhadap masyarakat</span>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Dengan demikian disiplin pribadi adalah sifat dan kebiasaan yang langsung melekat pada diri seseorang. Dari sifat dan kebiasaan itulah akan timbul sifat dan kemauan di dalam tingkah laku untuk mematuhi dan taat pada suatu aturan secara sadar, bebas dari perdebatan-perdebatan dan perselisihan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Disiplin ini akan memberikan kerangka dalam keteraturan hidup selanjutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-63629118485666880052011-03-21T21:29:00.000-07:002011-03-21T21:29:54.547-07:00Tujuan Disiplin Kerja Guru<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN"> </span></b> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><b> </b><b><span lang="IN">Tujuan Disiplin Kerja Guru</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Disiplin kerja yang berlaku bagi guru dan Pegawai Negeri Sipil lainya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1980 dinyatakan bahwa “Tujuan hukuman disiplin adalah untuk memperbaiki dan mendidik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran disiplin”</span>.<span lang="IN"> Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa “Tujuan disiplin adalah agar kegiatan sekolah dapat berlangsung secara efektif dalam suasana tenang, tenteram dan setiap karyawan dalam organisasi sekolah merasa puas karena terpenuhi kebutuhannya”</span>. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin yang dimaksud untuk mendidik para guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya agar tercapai situasi yang tentram dalam proses belajar mengajar.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span lang="IN"> </span></b></div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-877643155310873032011-03-21T20:13:00.000-07:002011-03-21T20:13:25.564-07:00Kepercayaan Diri<div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 35pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"> Pengertian Kepercayaan Diri</span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Kepercayaan diri adalah kemandirian pengambilan keputusan pribadinya dilandasi oleh pemahaman mendalam akan konsekuensi dari tindakanya dan disertai dengan keberanian diri menerima segala konsekuensi dari tindakannya itu (Asrori, 2008: 65). Selanjutnya dijelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan kekuatan dan kemauan untuk mengarahkan diri (Tim FIP-UPI, 2007: 75).</span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Berdasarkan dua pendapat para ahli di atas, maka keperayaan diri dapat disimpulkan bahwa kekuatan dan kemauan untuk mengarahkan diri yang dilandasi oleh pemahaman mendalam akan konsekuensi dari tindakanya dan disertai dengan keberanian diri menerima segala konsekuensi dari tindakannya itu.</span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 30.05pt; text-align: justify; text-indent: -30.05pt;"><span lang="FI"> </span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">Sumber </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 69.75pt; text-align: justify; text-indent: -11.25pt;"><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"> Asrori, 2008. <i>Kepercayaan Diri</i>. Jakarta: Rineka Cipta. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 69.75pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 69.75pt; text-align: justify; text-indent: -11.25pt;"><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">TIM FIP-UPI, 2007. <i>Perlunya Kepercayaan Diri Dalam Belajar</i>.<i> </i> Bina Rena Pratama, Jakarta.</span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-68306315746154369292011-03-21T20:10:00.000-07:002011-03-21T20:10:48.951-07:00Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 46.35pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 46.35pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja tergantung dari pendekatan yang dilakukan guru dalam rangka pengelolaan kelas “(Sobry Sutikno, 2007) Sebagai berikut:</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan kekuasaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan yang dimaksud disini yaitu adanya kekuasaan guru dalam mengawasi atau mengontrol tingkah laku siswa sekaligus merupakan norma yang berlaku dan ditaati oleh siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan kebebasan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengelolaan kelas memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan, dan harapan dalam melakukan aktivitas belajar.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan keseimbangan peran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan ini dilakukan dengan memberi seperangkat aturan yang disepakati oleh guru dan siswa. Isi aturan ini berkaitan dengan apa yang haru dan apa yang tiak boleh dikerjakan guru dalam merespons semua masalah atau situasi yang terjadi dikelas.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan pengajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan ini menghendaki peran guru untuk mencegah dan menghentikan tinkah laku anak yang kurang menguntungkan proses pembelajaran. Peran guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran yang baik.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan perubahan tingkah laku</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tingkah laku siswa yang kurang baik di ubah agar menjadi baik dan</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yang sudah baik diupaakan dipertahankan.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan suasana emosional dan hubungan sosial</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut pendekatan ini, pengeloaan kelas merupakan suatu proses penciptaan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif antara guru dengan siswa dan anara siswa dengan siswa dikelas.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 88pt; text-align: justify; text-indent: -38.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan pluralistik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pendekatan ini menekankan pada potensi, kreatifitas dan inisiatif guru dalam mengontrol pembelajaran serta pendekatan ini harus berdasarkan situasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 33pt; text-align: justify; text-indent: -33pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Sumber :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 33pt; text-align: justify; text-indent: -33pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Sobry sutikno, </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2007. <i>Stategi Belajar Mengajar</i>. PT. Remaja Adinata. Bandung.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 33pt; text-align: justify; text-indent: -33pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 33pt; text-align: justify; text-indent: -33pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 66pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-74372807234901404332011-03-21T20:07:00.000-07:002011-03-21T20:07:14.833-07:00Pengertian Pengelolaan Kelas<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 46.35pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Pengertian Pengelolaan Kelas</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.6pt; text-align: justify; text-indent: 38.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut Weber (dalam winataputra,1998; 5-6) ada beberapa pengertian pengelolaan kelas menurut pendekatan sebagai berikut: (a) Pendekatann modifikasi tingkah laku. Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan. (b) Pendekatan iklim sosio-emosional. Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengebangkan hubungan interpersonal yang sehat, baik antara guru dengan siswa ataupun antara siswa dengan siswa dan iklim sosio-emosional yang positif. (c) Pendekatan proses kelompok. Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan, mengembangkan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.6pt; text-align: justify; text-indent: 38.25pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut pendapat lain pengelolaan kelas merupakan cara-cara yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar tidak terjadai kekacauan dan memberi kesempatan pada siswa untuk mencapai tujuan akademis dan sosial “Winzer (dalam Winataputra, 1998).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 38.35pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dari pengertian pengelolaan kelas diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan serangakian kegiatan yang ditunjukkan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan suasana soso-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kalas ang produktif dan efektif; Atau secara singkat pengelolan kelas adalah usaha yang dilaukan guru untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan suasana belajar yang kondusif.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 38.35pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sumber :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 33pt; text-align: justify; text-indent: -33pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Winataputra, 1998. <i>Strategi Belajar Mengajar</i>. </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Universitas Terbuka. Jakarta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-19531573060754597162011-03-20T05:58:00.000-07:002011-03-20T05:58:11.380-07:00Pembelajaran PAIKEM<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Latar Belakang </span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 16pt;"> <span lang="SV"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"> </span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">PEMBELAJARAN PAIKEM</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 205.55pt; text-align: center; text-indent: -205.55pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 14pt;"> </span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menenyanangkan)</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3805981472056792868" name="_Ref252956821"><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"></span></b></a><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Para ahli pendidikan berpendapat bahwa proses pembelajaran di sekolah sampai saat ini cenderung berpusat kepada guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi-materi dan siswa diberi tanggung jawab untuk menghafal semua pengetahuan. Memang pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang mereka pelajari bukan mengetahuinya, oleh karena itu para pendidik telah berjuang dengan segala cara dengan mencoba untuk membuat apa yang dipelajari siswa di</span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">sekolah agar dapat dipergunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Salah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah guru tidak boleh semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan ide-ide, dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan sendiri ide-ide, dan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri dalam belajar. Guru dapat memberikan kepada siswa tangga yang dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tetapi harus di upayakan sendiri siswa yang memanjat tangga itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Tingkat pemahaman siswa menurut model Gagne (1985) dapat dikelompokan menjadi delapan tipe belajar, yaitu: (1) belajar isyarat, (2) stimulus-respon, (3) rangkaian gerak, (4) rangkaian verbal, (5) membedakan, (6) pembentukan konsep, (7) pembentukan aturan dan (8) pemecahan masalah <i>(problem solving</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Di lihat dari urutan belajar, belajar <u>pemecahan masalah</u> adalah tipe belajar paling tinggi karena lebih kompleks, Dalam tipe belajar pemecahan masalah, siswa berusaha menyeleksi dan menggunakan aturan-aturan yang telah dipelajari terdahulu untuk membuat formulasi pemecahan masalah. Lebih jauh Gagne (1985) mengemukakan bahwa kata-kata seperti penemuan <i>(discovery</i>) dan kreatifitas <i>(creativity</i>) kadang-kadang diasosiasikan sebagaii pemecahan masalah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Pendekatan pembelajaran kontekstual<i> (Contextual Teaching and Learning </i>/CTL), Pembelajaran Terpadu , Pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan metode pembelajaran berbuat seperti: kerja kelompok, eksperimen, pengamatan, penelitian sederhana, pemecahan masalah, dan pembelajaran praktik dengan dikombinasikan dengan metode ekspositori seperti ceramah, tanya jawab dan demonstrasi adalah pendekatan pembelajaran yang karakteristiknya memenuhi harapan itu. Pendekatan atau model-model pembelajaran tersebut menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara optimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Setiap pendekatan memiliki ciri-ciri dasar atau karakteristik sendiri. Karakteristik ini berhubungan dengan apa yang menjadi fokus dan mendapat tekanan dalam pembelajaran. Ada pendekatan pembelajaran yang berfokus pada siswa yang meliputi perkembangan, kemampuan berpikir, aktivitas, pengalaman siswa. Pendekatan pembelajaran berfokus pada guru yang meliputi fungsi, peran, dan aktivitas guru. Pendekatan pembelajaran berfokus pada masalah meliputi masalah personal, sosial, lingkungan, atau pendekatan pembelajaran yang berfokus pada teknologi, sistem instruksional, sistem informasi, media, sumber belajar, dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tergantung pada pendekatannya. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan kemadirian sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. </span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-58044845265270795342011-03-20T05:50:00.000-07:002011-03-20T05:50:19.803-07:00Penerapan PAIKEM<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3805981472056792868" name="_Ref252956984"><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"> Penerapan PAIKEM</span></b></a><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 39.7pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM </span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">(</span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">), </span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP), kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah standar, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA/SMK terdiri dari 45 menit, SMP terdiri dari 40 menit, dan untuk SD terdiri dari 35 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur. </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dalam hal ini guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Tatap Muka</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk kegiatan tatap muka dilakukan <span style="letter-spacing: -0.1pt;">dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang</span> <span style="letter-spacing: -0.1pt;">digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok,</span> pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi <i>diskoveri inkuiri</i>. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Courier New"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan Tugas terstruktur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur <span style="letter-spacing: -0.3pt;">tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam</span> silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah <i>diskoveri inkuiri</i> dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -17.45pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Courier New"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (<i>contextual teaching and learning</i>), yaitu <i>relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini </i>diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">sumber referensi terbatas;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">jumlah pesera didik dalam kelas banyak;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">alokasi waktu terbatas; dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.7pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Apersepsi diperlukan untuk penyegaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Presentasi (penyajian) materi pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.7pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pemilihan strategi <i>diskoveri inkuiri</i> dilakukan atas pertimbangan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify; text-indent: -23.2pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -13.65pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak; </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -13.65pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 6pt 49.6pt; text-align: justify; text-indent: -13.6pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">alokasi waktu cukup tersedia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi <i>diskoveri inkuiri</i> adalah sebagai berikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Menganalisis data dan melakukan verifikasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Melakukan generalisasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39.7pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (<i>direct instructional</i>) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Strategi <i>diskoveri inkuiri</i> memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk <i>Problem Based Learning </i>yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 22pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span></b>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-90505346022746596552011-03-20T05:45:00.000-07:002011-03-20T05:45:27.243-07:00Karakteristik PAIKEM<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><a href="" name="_Ref252956963"><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><span></span></span></b><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"> Karakteristik PAIKEM</span></b></a><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span> </span>Sesuai<b> </b>dengan singkatan PAIKEM </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">), maka pembelajaran yang berfokus pada siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta konteks kehidupan dan lingkungan ini memiliki 4 ciri yaitu: <b>mengalami, <span> </span>komunikasi, interaksi dan refleksi</b>. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Mengalami (pengalaman belajar<u>)</u> antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -13.9pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Melakukan pengamatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -13.9pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span> </span>Melakukan percobaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -13.9pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Melakukan penyelidikan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -13.9pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Melakukan wawancara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -13.9pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span> </span>Siswa belajar banyak melalui berbuat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -13.9pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span> </span>Pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 50.2pt; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Komunikasi, bentuknya antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Mengemukakan pendapat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Presentasi laporan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Memajangkan hasil kerja</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Ungkap gagasan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-indent: -14.15pt;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Interaksi<u>, </u>bentuknya antara lain:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.7pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Diskusi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.7pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tanya jawab</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; text-indent: -14.7pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Lempar lagi pertanyaan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kesalahan makna berpeluang terkoreksi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Makna yang terbangun semakin mantap</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kualitas hasil belajar meningkat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-indent: -14.15pt;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Kegiatan Refleks<u>i</u> yaitu memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-indent: -21.25pt;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">mengapa demikian?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-indent: -21.25pt;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">apakah hal itu berlaku untuk …?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk perbaikan gagasan/makna</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk tidak mengulangi kesalahan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-indent: -21.25pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Peluang lahirkan gagasan baru</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span> </span>Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-83842644097839603822011-03-20T05:36:00.000-07:002011-03-20T05:36:47.507-07:00Tujuan PAIKEM<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3805981472056792868" name="_Ref252956849"><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></b><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"> Tujuan PAIKEM</span></b></a><b><span style="font-family: "Book Antiqua","serif";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Pembelajaran berbasis PAIKEM </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">) membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (<i>critical dan creative thinking</i>). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian <i>(orginality</i>), ketajaman pemahaman (<i>insigt</i>) dalam mengembangkan sesuatu (<i>generating</i>). <u>Kemampuan memecahkan</u> masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk, atau soal-soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi, dsb.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-51029077513053049462011-03-20T05:33:00.000-07:002011-03-20T05:33:23.960-07:00PAIKEM Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 205.55pt; text-align: center; text-indent: -205.55pt;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt;">PAIKEM </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt;">Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt;"></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Paikem (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan) adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (<i>mastery learning</i>) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. <u>B</u></span><u><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">erpikir kritis</span></u><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. <u>Berpikir kreatif</u> adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (<i>originality</i>) dan ketajaman pemahaman <i>(insigt</i>) dalam mengembangkan sesuatu (<i>generating</i>). Kemampuan memecahkan masalah (<i>problem solving</i>) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman. Metode <i>problem solving</i> (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam <i>problem solving</i> dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.</span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.</span></div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-63332750963989463922011-03-20T05:24:00.000-07:002011-03-20T05:24:46.277-07:00Belajar dan Pembelajaran<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Belajar dan Pembelajaran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. <span style="color: black;">Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan</span> lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental. </span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah: lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan masyarakat).</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi manusia dewasa atau orang-orang yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar menyediakan ruang, waktu, dan kondisi agar terjadi proses belajar pada anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan terjadi secara optimal pada peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasi oleh guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan <span style="letter-spacing: -0.2pt;">kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-</span>kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya.</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif . Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik (<i>Gerlach and Ely</i>). Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya<i> (Dick and Carey).</i> </span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran terdiri dari faktor internal dan <span style="letter-spacing: -0.2pt;">eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru</span> sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (<i>teacher centre oriented</i>) dan strategi yang berpusat pada peserta didik (<i>student centre oriented</i>). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri (<i>discovery inquiry</i>).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.</span><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">sumber referensi terbatas;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">jumlah pesera didik dalam kelas banyak;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">alokasi waktu terbatas; dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Apersepsi diperlukan untuk penyegaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Presentasi (penyajian) materi pembelajaran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pemilihan strategi <i>diskoveri inkuiri</i> dilakukan atas pertimbangan:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify; text-indent: -23.2pt;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify; text-indent: -23.2pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify; text-indent: -23.2pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak; </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify; text-indent: -23.2pt;"><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="ES" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify; text-indent: -23.2pt;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">alokasi waktu cukup tersedia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 59.2pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi <i>diskoveri inkuiri</i> adalah sebagai berikut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Menganalisis data dan melakukan verifikasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Melakukan generalisasi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (<i>direct instructional</i>) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Strategi <i>diskoveri inkuiri</i> memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk <i>Problem Based Learning </i>yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya.</span></div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-77191877629042854402011-03-20T05:20:00.000-07:002011-03-20T05:20:27.691-07:00Penerapan Pembelajaran Kontekstual di Kelas<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3805981472056792868" name="_Ref252957078"><b><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"> <span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Penerapan Pembelajaran Kontekstual di Kelas</span></b></a><b><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan pembelajaran kontekstual dikelas. Ketujuh komponen itu adalah konstruktivisme (<i>constructivism</i>), bertanya (<i>questioning</i>), menemukan (<i>inquiry</i>), masyarakat belajar (<i>learning community</i>), pemodelan (<i>modeling</i>) refleksi (<i>reflection</i>), dan penilaian sebenarnya (<i>authentic assessment</i>)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1. <b>Konstruktivisme (<i>Constructivism</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Tetapi siswa harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalaui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide, yaitu siswa harus mengkontruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Esensi dari teori kontruksivisme adalah ide bahwa siswa haarus menemukan dan mentransfomasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan dasar ini pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkontruksi bukan mnerima pengetahuan. Landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan kaum objektif, yang lebih menekaankan pada hasil pembelajaran. Dalam pandangan konstruktivisme, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan : (1) menjadikan pengetahuan bermakana dan relevan bagi siswa; (2) memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri; dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2. <b>Bertanya (<i>questioning</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya karena bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang produkstif, kegiatan bertanya berguna untuk: (1) menggaliinformasi baik administrasi maupun akademia; (2) mengecek pemahaman siswa; (3) membangkitkan respon pada siswa; (4) mengetahui sejauh mana keingin tahuan siswa; (5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa; (6) memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki gur; (7) untuk membangkitkan lebihbanyak lagi pertanyaan dari siswa; (8) untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Pada semua aktivitas belajar, <i>questioning</i> dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru dan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas dan sebagainya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3. <b>Menemukan (<i>inquiry</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi juga hasil dari menemukan sendiri. Siklus inquiry adalah (1) observasi, (2) bertanya, (3) mengajukan dugaan, (4) pengumpulan data, (5) penyimpulan. Kata kunci dari strategi inquiry adalah siswa menemukan sendiri, adapun langkah-langkah kegiatan menemukan sendiri adalah: (1) merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun; (2) mengamati atau melakukan observasi; (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar,laporan, bagan tabel, dan karya lainnya; dan (4) mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman kelas, guru, atau audience lainnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">4. <b>Masyarakat Belajar (<i>learning community</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Konsep <i>learning community</i> menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar didapat dari berbagi anatara kawan, kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu. </span><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Di ruang kelas ini, di sekitar sini, juga dengan orang-orang yang diluar sana semua adalah anggota masyarakat belajar. Dalam kelas yang menggunakan pendekatan kontekstual, guru disarankan dalam melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberiyahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberikan usul dan seterusnya. Kelompok siswa bisa sanagt bervariasi bentuknya, baik keanggotaan, jumlah, bahkan bisa melibatkan siswa di dalam kelas atasnya, atau guru mengadakan kolaborasi dengan mendatangkan seorang ahli ke kelas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">5<b>. Permodelan (<i>modelling</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Model itu, memberi peluang yang besar bagi guru untuk memberi contoh cara mngerjakan sesuatu, dengan begitu guru memberi model tentang bagaimana belajar. Dalam pendekatan kontekstual guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa, seorang siswa dapat ditunjuk untuk memberikan contoh temannya, misalnya cara melafalkan suatu kata. Siswa contoh tersebur dikatakan sebagai model, siswa lain dapat menggunakan model tersebut sebagai standar kompetensi yang harus dicapai.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">6. <b>Refleksi (<i>reflection</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakng tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dalam hal belajar di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelummnya. Refleksi merupakan respons terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">7. <b>Penilaian Sebenarnya (<i>authentic assessment</i>)</b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui olehb guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran yang benar. Apabila data yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Karena gambaran tentang kemajuanbelajar itu diperlukan disepanjang proses pembelajaran, maka penilaian tidak dilakukan diakhir periode seperti akhir semester. Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan melalui hasil, dan dengan berbagai cara. Tes hanyalah salah satunya, itulah hakekat penilaian yang sebarnya. Penilai tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman lain atau orang lain. Karakteristik penilain sebenarnya adalah (1) dilaksanakan selama dan sesuadah proses pembelajaran berlangsung; (2) bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif; (3) yang diukur keterampilan dan performasi, bukan hanya mengingat fakta; (4) berkesinambungan; (5) terintegrasi; (6) dapat dipergunakan sebagaifeed back. Dengan demikian pembelajaran yang benar memang seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari (<i>learning how to learn</i>) sesuatu, bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi diakhir periode pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-34477752235216881572011-03-20T04:27:00.000-07:002011-03-20T04:27:06.386-07:00Prinsip Quantum Teaching<div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"> <span lang="IN">Prinsip-prinsip Quantum Teaching </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 3.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;">1<span lang="IN">. </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Segalanya Berbicara </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 87pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Segalanya dari lingkungan kelas, bahasa tubuh guru (tatapan mata, gerakan tangan dan sebagainya), kertas yang dibagikan, rancangan pelajaran, alat bantu mengajar (penggaris, kapur berwarna), alat peraga atau demonstrasi tentang larutan asam basa, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran kimia.</span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 3.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;">2<span lang="IN">. </span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Segalanya Bertujuan </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 86.25pt;"><span lang="IN">Pembelajaran yang dilakukan guru harus mempunyai tujuan, yaitu agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan yang nantinya dapat bermanfaat dikehidupan siswa. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt;">3<span lang="IN">. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 88.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Pembelajaran Kimia yang baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan melalui demonstrasi sebelum siswa memperoleh nama atau konsep yang akan dipelajari. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 3.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;">4<span lang="IN">. Pengakuan Setiap Usaha </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 87pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Pada dasarnya semua orang senang diakui, karena pengakuan membuat kita merasa bangga, percaya diri dan bahagia. Penelitian mendukung konsep bahwa kemampuan siswa meningkat karena pengakuan guru. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 3.25in; text-align: justify; text-indent: -2.25in;">5<span lang="IN">. Kimia Layak Dipelajari, maka Layak pula Dirayakan </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 87pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Perayaan adalah sarapan pelajaran juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan peningkatan emosi positif, siswa terbebas dari ketegangan sehingga lebih bersemanagat dalam pembelajaran Kimia dan mengajarkan kepada siswa mengenai motivasi. Siswa akan menanti kegiatan belajar, sehingga pembelajaran siswa lebih dari sekedar mencapai nilai tertentu. Perayaan membangun keinginan untuk sukses. Setelah selesai siswa melakukan percobaan dan mendemonstrasikan hasilnya maka guru memberikan aba-aba untuk bertepuk tangan bersama-sama atas hasil kerja siswa.</span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 87pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-85775232544836212232011-03-20T04:12:00.000-07:002011-03-20T04:12:51.511-07:00Pembelajaran Quantum Teaching<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 64.35pt;"><b> <span lang="IN">Pembelajaran Quantum Teaching </span></b></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 64.35pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 64.35pt;"><b><span lang="IN"> </span></b><span lang="IN">Dalam dunia pendidikan juga diperlukan berbagai inovasi, dimana hal ini penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan. Dalam konteks pendidikan, perlu adanya perubahan pada pola, pendekatan maupun metode penyampaian informasi yang digunakan guru agar efektif dan menyenangkan.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 64.35pt;"><span lang="IN">Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan yang dapat digunakan guru. istilah Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu “ <i>quantum</i>” dan “<i>teaching</i>”. Quantum sendiri berasal dari istilah “kuanta” yang artinya adalah paket-paket energi. Teaching berarti pengajaran. Dengan demikian menurut asal katanya pengertian quantum teaching adalah suatu paket pengajaran yang menyertakan segala energi (kemampuan) untuk memaksimalkan proses belajar. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"> De Porter (2004: 3), mendefinisikan bahwa quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"> Menurut De Porter (2004:4) pembelajaran kimia dengan penerapan Quantum Teaching merupakan metode pembelajaran yang segar, praktis dan mudah diterapkan. Dengan Quantum Teaching menguraikan cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui pengembangan hubungan dan penggubahan belajar.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"> Pembelajaran Quantum Teaching ada pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen pembelajaran. Interaksi tersebut mencapai pembelajaran kimia yang efektif yang dapat mempengaruhi siswa. Interaksi-interksi ini mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi siswa sendiri dan bagi orang lain (De Poter,</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">2004:5). </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"> Pendekatan yang dilakukan dalam Quantum Teaching adalah prinsip-prinsip dan teknik-teknik quantum Learning di ruang kelas. Dalam teknik Quantum Learning, proses pembelajaran diibaratkan sebagai sebuah konser musik, dimana ruang didesain dengan indah dan menyenangkan, guru seolah-olah sedang memimpin konser saat berada di ruang kelas. Guru memahami sekali bahwa setiap siswa mempunyai karakter masing-masing, karakter yang dimiliki siswa ini dapat dimanfaatkan untuk membawa siswa sukses dalam belajar.</span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span lang="IN"> Penelitian ini hanya ditekankan pada penerapan paket pembelajaran dengan penggunaan modul yang didalamnya terdapat aspek pewarnaan, ilustrasi, motivasi dan peta pikiran sehingga siswa merasa tertarik. Siswa merasa tertarik maka siswa akan merasa senang dalam mempelajari modul yang berisi tentang materi pelajaran yang disampaikan guru. sedangkan peran guru dalam penelitian ini hanya sebagai fasilitator dan pembimbing. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span style="color: black;"> Sumber :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 130%; text-align: justify;"><span style="color: black;"> </span><span lang="IN" style="color: black;">De Porter, Bobbi, dkk. 2004. <i>Quantum Teaching. </i>Bandung: Kaifa</span><span style="color: black;">.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 130%; margin-left: 66pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-19011935622182759142011-03-20T03:54:00.000-07:002011-03-20T03:54:33.192-07:00Hasil Belajar<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> <div align="center" class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 20.7pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><b><span lang="IN">Hasil Belajar</span></b></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;"><span lang="IN"><span> </span>Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui berbagai kegiatan belajar. Selanjutnya, dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.</span><span lang="IN" style="color: windowtext;"> </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;"><span lang="IN" style="color: windowtext;">Sudjana (2001:22)</span><span lang="IN"> menegaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional khusus menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotorik. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 49.65pt;"><span lang="IN">Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Hasil belajar ranah kognitif <span> </span>berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes evaluasi pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span lang="IN">Hasil belajar ranah kognitif terdiri dari 6 aspek, yaitu (1) Pengetahuan (2) pemahaman (3) Penerapan atau aplikasi (4) Analisis (5) Sintesis (6) Evaluasi .</span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap, minat, emosi, perhatian, penghargaan dan pembentukan karakteristik diri. Hasil belajar afektif tampak dalam tingkah laku, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman serta hubungan sosial. Menurut David Karthwohl dalam </span><span lang="IN" style="color: windowtext;"><span> </span>Sudijono (2001:54)</span><span lang="IN" style="color: red;"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext;">,</span><span lang="IN" style="color: red;"> </span><span lang="IN">ranah afektif terdiri dari 5 aspek, yaitu: (1) Penerimaan (2) Menanggapi (3) Penilaian (4) Organisasi (5) Karakteristik. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN">Hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan ketrampilan, kemampuan gerak dan bertindak. </span><span lang="IN" style="color: windowtext;">Purwanto</span><span lang="IN" style="color: windowtext;"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext;">(2009:43)</span><span lang="IN" style="color: red;"> </span><span lang="IN">, yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan <span> </span>menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.</span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span><span> </span>Sumber :</span></div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -10.5pt;"><span lang="IN"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black;"><span> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Sudjana,N. 2001. <i>Penilaian hasil proses belajar mengajar</i>. Bandung: Rosda </span></div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -10.5pt;"><span lang="IN"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="color: black;"><span> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Purwanto .2009. <i>Evaluasi hasil belajar .</i> yokyakarta : pustaka pelajar</span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-52821036195647595322011-03-20T03:27:00.000-07:002011-03-20T03:27:41.081-07:00Tujuan Variasi Mengajar<div align="center" class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: center; text-indent: 30pt;"><b>Tujuan Penggunaan Variasi Mengajar</b></div><div align="center" class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: center; text-indent: 30pt;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><span lang="IN">Menurut Djamarah, (2002:181-186). Penggunaan variasi mengajar dalam proses belajar mengajar ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi dan belajar siswa. Sedangkan tujuan di adakannya variasi mengajar adalah </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Fokus permasalahan pentingnya perhatian ini dalam proses belajar mengajar, karena dengan perhatian yang diberikan siswa terhadap materi pelajaran yang guru jelaskan, akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tercapainya tujuan pembelajaran tersebut bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan kelas. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 2.7pt;"><span lang="IN">2. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span lang="IN">Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi di dalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru selalu harus memperhatikan dan memotivasi siswa selama pelajaran berlangsung. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 2.7pt;"><span lang="IN">3. Membentuk sikap positif terhadap Guru dan sekolah </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 1in; text-align: justify;"><span lang="IN">Adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa di kelas ada siswa tertentu yang kurang senang terhadap seorang guru. Konsekwensinya bidang studi yang dipegang atau diajarkan oleh guru tersebut juga menjadi tidak disenangi. Acuh tak acuh selalu ditunjukkan lewat sikap dan perbuatan ketika guru tersebut sedang memberikan materi pelajaran di kelas. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 46.1pt;"><span lang="IN">Kurang senangnya siswa-siswi terhadap guru bisa jadi disebabkan gaya mengajar guru yang kurang bervariasi. Misalnya hanya menggunakan metode ceramah untuk setiap kali melaksanakan tugas mengajar di kelas. Guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreativitas dan kegairahan belajar siswa. Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Dengan sikap sepeti ini siswa merasa diperhatikan oleh guru dan siswa selalu rindu untuk selalu dekat di sisi guru. Guru seperti ini biasanya karena gaya mengajarnya dan pendekatannya yang sesuai dengan psikologis siswa. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 2.7pt;"><span lang="IN">4. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Penguasaan metode mengajar yang dituntut kepada guru tidak hanya satu atau dua metode, tetapi lebih banyak dari itu. Karena diakui, penguasaan metode mengajar dalam jumlah yang banyak lebih memungkinkan guru untuk melakukan pemilihan metode, mana yang akan dipakai dalam rangka menunjang tugasnya mengajar di kelas. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 7.05pt;"><span lang="IN">5. Mendorong anak didik untuk belajar </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Lingkungan pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar sehingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Belajar memerlukan motivasi sebagai pendorong bagi anak didik adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan. Namun sayangnya jarang ditemukan anak didik mempunyai motivasi intrinsik yang sama. Di sinilah diperlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. </span></div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.25pt; text-align: justify; text-indent: -71.25pt;"> Sumber :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.25pt; text-align: justify; text-indent: -71.25pt;"> Djamarah, S.B., <span lang="IN">2002.</span><span lang="IN"> </span><i><span lang="IN">Rahasia sukses belajar</span></i>. Jakarta : Rineka Cipta.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-76654541430238969442011-03-20T01:17:00.000-07:002011-03-20T01:26:23.721-07:00Pengertian Belajar dan Mengajar<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 22.5pt; text-align: justify;"><b> Pengertian Belajar dan Mengajar </b><b><span lang="IN"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;"> Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Belajar lebih mengarahkan kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran sebagai sasaran didik, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi nyata ketika interaksi antara guru dengan siswa terjadi di dalam suatu proses belajar mengajar. Interaksi ini memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 30.6pt;"> Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman,sikap dan tingkah laku, ket<span lang="IN">e</span>rampilan, kecakapan, dan lain-lain. Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Winkel (1991<span lang="IN">: </span>36) belajar pada manusia dirumuskan sebagai berikut “ suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ket<span lang="IN">e</span>rampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas “. <span lang="IN"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 15.3pt;"><span lang="IN"> Purwanto </span>(200<span lang="IN">9 :</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">38- 39</span>) belajar <span lang="IN">merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkngan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya. </span>Slameto (2003<span lang="IN">:</span>3), menyatakan bahwa seseorang dapat dikategorikan mengalami perubahan tingkah laku dalam belajar jika : <span lang="IN"></span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perubahan terjadi secara sadar </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Dalam perbuatan belajar, perubahan–perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Perubahan yang bersifat sementara terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="IN">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Perubahan yang diperoleh sesorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"> <span lang="IN">Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan semangat siswa melakukan proses belajar mengajar. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 56.7pt; text-align: justify; text-indent: 15.3pt;"><span style="color: windowtext;"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext;"> Sudjana</span><span lang="IN" style="color: windowtext;"> </span><span lang="IN" style="color: windowtext;">(1991:29)</span><span lang="IN"> dikutip dari Syaiful Bahri, menyatakan bahwa mengajarpun pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik,sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. </span></div><div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">Sumber :</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: black;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Slameto.2003.<i>Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhiny</i>a.Jakarta,PT Rineka Cipta</span><span style="color: black;">.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: black;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Purwanto .2009. <i>Evaluasi hasil belajar .</i> yokyakarta : pustaka pelajar</span><span style="color: black;">.</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></div><div class="MsoListParagraph"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: black;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Sudjana,N. 2001. <i>Penilaian hasil proses belajar mengajar</i>. Bandung: Rosda </span></div><div class="MsoListParagraph"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="color: black;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="AF">Winkel, W. S. 1996. <i>Psikologi Pengajaran</i>. Jakarta: Gramedia Grasindo</span><span lang="IN" style="color: black;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="Default" style="line-height: 200%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-24738921636860853082011-03-20T00:29:00.000-07:002011-03-20T00:29:34.958-07:00Pengertian Kepercayaan Diri<div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 35pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;"> <b>Pengertian Kepercayaan Diri</b></span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Kepercayaan diri adalah kemandirian pengambilan keputusan pribadinya dilandasi oleh pemahaman mendalam akan konsekuensi dari tindakanya dan disertai dengan keberanian diri menerima segala konsekuensi dari tindakannya itu (Asrori, 2008: 65). Selanjutnya dijelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan kekuatan dan kemauan untuk mengarahkan diri (Tim FIP-UPI, 2007: 75).</span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 200%;">Berdasarkan dua pendapat para ahli di atas, maka keperayaan diri dapat disimpulkan bahwa kekuatan dan kemauan untuk mengarahkan diri yang dilandasi oleh pemahaman mendalam akan konsekuensi dari tindakanya dan disertai dengan keberanian diri menerima segala konsekuensi dari tindakannya itu.</span></div><div class="MsoBodyText2" style="margin: 0in 0in 0.0001pt 60pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 30.05pt; text-align: justify; text-indent: -30.05pt;"><span lang="FI"> </span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">Sumber;</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 69.75pt; text-align: justify; text-indent: -11.25pt;"><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;"> Asrori, 2008. <i>Kepercayaan Diri</i>. Jakarta: Rineka Cipta. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 69.75pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 69.75pt; text-align: justify; text-indent: -11.25pt;"><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;">TIM FIP-UPI, 2007. <i>Perlunya Kepercayaan Diri Dalam Belajar</i>.<i> </i> Bina Rena Pratama, Jakarta.</span></div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-10817893930371964072011-03-20T00:26:00.003-07:002011-03-20T00:26:20.781-07:00Pengertian Kecerdasan Emosional<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Pengertian Kecerdasan Emosional</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> <span lang="IN"></span></span></b></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: 200%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><b> </b><b><span lang="IN"> </span></b><span lang="IN">Kata emosi berasal dari bahasa latin</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">yaitu <i>emovere</i>, yang berarti bergerak menjauh arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut pendapat ahli menyatakan bahwa kecerdasan emosional merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. </span>“<span lang="IN">Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis</span>”<span lang="IN"> (Goleman, 200</span>7<span lang="IN"> 411). Sedangkan menurut pendapat lain</span> menyatakan bahwa: </div><div class="MsoBodyText" style="margin-left: 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">“K<span lang="IN">ecerdasan emosional</span><span lang="IN"> adalah kemampuan seseorang mengatur</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">kehidupan emosinya dengan inteligensi (<i>to manage our emotional life with intelligence</i>); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (<i>the appropriateness of emotion and its expression</i>) melalui keterampilan kesadaran</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati</span>,” <span lang="IN"></span></div><div class="MsoBodyText" style="line-height: 200%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;"><span lang="IN"> Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> Sumber :</div><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Goleman, D, 2007, <i>Kecerdasan Emosional</i>, Gramedia Pustaka Uta</span>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3805981472056792868.post-68173924001455188212011-03-20T00:22:00.000-07:002011-03-20T00:22:14.622-07:00Aspek Kecerdasan Emosional<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.25in; text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aspek-aspek Kecerdasan Emosional</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">“</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Aspek-aspek kecerdasan emosional meliputi : 1) pengelolaan diri, 2) kemampuan untuk memotivasi diri, 3) empati, 4) keterampilan sosial</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">” </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengelolaan diri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 40.35pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pengelolaan diri selalu perlu mempertimbangkan pemahaman tentang diri yang selalu berada dan berkembang dalam konteks sosial, dimana pengelolaan diri mengandung arti bagaimana seseorang mengelola diri dan perasaan yang dialaminya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kemampuan untuk memotivasi diri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 40.35pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Kemampuan ini berguna untuk mencapai tujuan jangka panjang, mengatasi setiap kesulitan yang dialami bahkan untuk melegakan kegagalan yang terjadi. Kemampuan ini untuk memotivasi diri tanpa memerlukan bantuan orang lain. Menurut sebuah situs memotivasi diri merupakan proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan seseorang. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa dicapai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Empati </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 40.35pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Empati ini dibangun dari kesadaran diri dan dengan memposisikan diri senada, serasa dengan emosi orang lain akan membantu seseorang mampu membaca dan memahami perasaan orang lain. Menurut Bullmer dalam sebuah situs menjelaskan bahwa empati merupakan suatu proses ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu, kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh mengerti perasaan orang lain. Empati lebih merupakan pemahaman terhadap orang lain ketimbang suatu diagnosis dan evaluasi terhadap orang lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 200%; margin-left: 50.2pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Keterampilan sosial</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 40.35pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menurut Combs dan slaby dalam sebuah situs menyatakan bahwa keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat bersamaan dapat menguntungkan individu, atau bersifat saling menguntungkan atau menguntungkan orang lain. Keterampilan sosial merupakan bagian dari kompetensi sosial yaitu faktor penting untuk memulai dan memiliki hubungan sosial dan dinilai oleh sebaya sebagai anak yang tidak memiliki kompetensi sosial, akan kesulitan dalam memulai dan menjalin hubungan yang positif dengan lingkungannya, bahkan boleh jadi akan ditolak atau diabaikan oleh lingkungan. Individu yang memiliki keterampilan sosial akan lebih efektif karena ia mampu memilih dan melakukan prilaku yang tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 40.35pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 40.35pt;"><br />
</div>Ani Endriani. S.Pdi., MAhttp://www.blogger.com/profile/12516042485181274221noreply@blogger.com1