PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING KARIR.
Dalam perspektif pendidikan nasional, pentingnya bimbingan karir sudah mulai dirasakan bersamaan dengan lahirnya gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia pada pertengahan tahun 1950-an, berawal dari kebutuhan penjurusan siswa di SMA pada waktu itu. Selanjutnya pada tahun 1984 bersamaan dengan diberlakukanya Kurikulum 1984, bimbingan karir cukup terasa mendominasi dalam layanan bimbingan dan penyuluhan dan pada tahun 1994, bersamaan dengan perubahan nama bimbingan penyuluhan menjadi bimbingan dan konseling dalam kurikulum 1994, bimbingan karir ditempatkan sebagai bidang bimbingan.
Sampai sekarang bimbingan karir tetap masih merupakan salah satu bidang bimbingan. Dalam konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi, dengan diintegrasikanya Pendidikan Kecakapan Hidup dalam kurikulum sekolah, maka peranan bimbingan karir sungguh menjadi amat penting, khususnya dalam upaya membantu siswa dalam memperoleh kecakapan vokasional yang merupakan salah satu jenis kecakapan dalam pendidikan Kecakapan Hidup.
Terkait dengan penjabaran kompetensi dan materi layanan bimbingan dan konseling di SMA, bidang bimbingan karir diarahkan untuk :
1. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.
2. Pemahaman orientasi dan informasi karir pada umumnya dan karir yang hendak dikembangkan pada khususnya.
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki
5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.
6. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan ; pelatihan diri untuk ketrampilan kejuruan khusus pada lembaga kerja sesuai dengan program kurikulum sekolah menengah kejuruan yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar