Rabu, 02 Maret 2011

PERKEMBANGAN MORAL

                Orang bertindak sesuai dengan moral adalah orang yang mendasarkan tindakannya atas penilaian baik buruknya sesuatu. Karena bersifat penalaran, maka perkembangan moral menurut Kohlberg sejaland dengan perkembangan nalar (kognitif) sebagaimana yang dikemukan oleh Piaget. Oleh karena itu menururt Kohlberg perlu adanaya pentahanpan moral.
                 Pentahapan moral adalah moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran moralnya. Pentahapan moral menurut Kohlberg adalah
1.     Pra-Konvensional
     Pra-Konvensional adalah dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun orang dewasa juga dapat menunjukkan penalaran dalam tahap ini. Seseorang yang berada dalam tingkat pra-konvensional menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung. Tingkat pra-konvensional terdiri dari dua tahapan awal dalam perkembangan moral, dan murni melihat diri dalam bentuk egosentris.
a. Dalam tahap pertama (yakni orientasi kepatuhan dan hukuman),, individu-individu memfokuskan diri pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka yang dirasakan sendiri. Sebagai contoh, suatu tindakan dianggap salah secara moral bila orang yang melakukannya dihukum. Semakin keras hukuman diberikan dianggap semakin salah tindakan itu. Sebagai tambahan, ia tidak tahu bahwa sudut pandang orang lain berbeda dari sudut pandang dirinya. Tahapan ini bisa dilihat sebagai sejenis otoriterisme.
b.   Dalam Tahap dua (orientasi minat pribadi,)  menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri, seperti “kamu garuk punggungku, dan akan kugaruk juga punggungmu.
c.       Konvensional
                        Tingkat konvensional umumnya ada pada seorang remaja/orang dewasa. Orang di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat. Tingkat konvensional terdiri dari tahap ketiga  dan keempat dalam perkembangan moral.
                   Dalam tahap ketiga  yakni orientasi keserasian interpersonal dan konformitas  (penyesuain diri) yakni sikap anak baik, seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena telah mengetahui ada gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai menyertakan hal seperti rasa hormat, dan rasa terimakasih.
Dalam tahap keempat yakni orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial (moralitas hukum dan aturan), ini juga adalah penting untuk mematuhi hukum, keputusan, dan konvensi (adat, kebiasaan) sosial karena berguna dalam memelihara fungsi dari masyarakat.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates