Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri menurut Hamalik (2000: 16) adalah “Kemampuan setiap individu untuk menyesuaikan perkembangan dalam dirinya, baik mencakup segi jasmaniah, pengetahuan tentang alam dan ilmu pengetahuan sosial, kebutuhan berkomunikasi melalui bahasa dan matematika, seni dan sastra dan yang lebih penting lagi ialah memahami keseluruhan kehidupan melalui agama dan filsafat sesuai usia dan kemampuannya”. Menurut Standler dan young (Hamalik, 2000: 112) bahwa penyesuaian diri dibutuhkan oleh siswa, saat ia memperoleh pengalaman pertama.
Sedangkan menurut Enung (2008: 198) penyesuaian diri adalah “Merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungannya”.
Penyesuaian diri adalah “Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik, idealnya mampu menggunakan mekanisme penyesuaian diri secara luwes, tergantung pada situasinya”. (Siswanto, 2007: 35).
Menurut Sunarto (2008: 222) penyesuaian diri adalah “Proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan”.
Kemudian menurut Sobur (2003: 527) penyesuaian diri adalah “Kemampuan untuk membuat hubungan yang memuaskan antara orang dan lingkungan”.
Semua makhluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi dan alam agar dapat bertahan hidup. Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut adjustment. Adjustment itu sesuatu proses mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Kehidupan itu sendiri secara alamiah juga mendorong manusia untuk terus-menerus menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri pada manusia tidaklah mudah. Hal ini karena didalam kehidupannya manusia terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru. Atas uraian ini, Sunarto (2008: 45) mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Pengertian dapat dibatasi bahwa “kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya”. Ahli lain mengemukakan bahwa “penyesuaian diri berarti kemampuan untuk mempertahakan eksistensinya, dan memperoleh kesejahteraan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan tuntutan sosial (Endra, 2008: 45).
Berdasarkan beberapa pendanpat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah kemampuan setiap individu untuk menyesuaikan perkembangan dalam dirinya untuk memperoleh pengalaman, baik mencakup segi jasmaniah, pengetahuan tentang alam dan ilmu pengetahuan sosial, kebutuhan berkomunikasi melalui bahasa, seni, sastra, agama dan filsafat agar dapat terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan orang lain dan lingkungannya dengan menggunakan mekanisme penyesuaian diri secar luwes, tergantung pada situasinya sehingga terjadi keseimbangan terhadap kebutuhan individu dengan lingkungan materi dan alam agar dapat bertahan hidup.
Sumber :
1. Endra. 2008. Penyesuaian Diri Anak. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Enung F. 2008. Psikologi Perkembangan Peserta didik. CV PUSTAKA SETIA. Bandung.
3. Hamalik. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Siswanto. 2007. Kesehatan Mental. CV. ANDI OFFSET. Yogyakarta.
5. Sobur A. 2003. Psikologi Umum. CV. PUSTAKA SETIA. Bandung
0 komentar:
Posting Komentar