Penyesuaian Diri Siswa

                                                            Penyesuain Diri Siswa

Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih setiap orang, tidak akan dapat tercapai, kecuali bila kehidupan orang tersebut benar-benar terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan  jiwa yang bermacam-macam, dan orang tersebut mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi.

Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungannya, pada penulisan ini beberapa lingkungan yang dianggap dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja. Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu  yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan. 

Anak yang menginjak masa remaja sudah tidak dianggap sebagai anak tetapi belum diterima sebagai orang dewasa. Dari pernyataan di atas maka banyak anak pada masa remaja berusaha melepaskan diri dari orang tua dan ingin mencari identitas diri dengan menunjukkan berbagai cara-cara tertentu.  Kata ”Remaja” mengandung beraneka kesan bahwa remaja merupakan kelompok biasa yang tiada beda dengan kelompok manusia lain.

Begitupan dalam suatu sekolah ada banyaka anak yang memiliki tingkatan yang berbeda-beda atau dikatakan sebagai tingkat kelas, dan berakibat pada penyesuai diri pada anak tersebut berbeda pula. Tetapi mana kala remaja mempunyai kesan tersendiri bahwa ketidak pedulian orang-orang dewasa terhadap kelompoknya juga kelompok minoritas yang punya warna tersendiri yang sulit di jamah oleh orang tua.

Posted in: Pisikologi Umum