Minggu, 20 Maret 2011

Pengertian Belajar dan Mengajar

                                             Pengertian Belajar dan Mengajar
   Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Belajar lebih mengarahkan kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran sebagai sasaran didik, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi nyata ketika interaksi antara guru dengan siswa terjadi di dalam suatu proses belajar mengajar. Interaksi ini memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
  Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman,sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan lain-lain. Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Winkel (1991: 36) belajar pada manusia dirumuskan sebagai berikut “ suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas “.
   Purwanto (2009 : 38- 39) belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkngan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya. Slameto (2003:3), menyatakan bahwa seseorang dapat dikategorikan mengalami perubahan tingkah laku dalam belajar jika :
1.    Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah.
2.    Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3.    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan–perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat  aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
4.    Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5.    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6.    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh sesorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek lainnya.
  Mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi  lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan semangat siswa melakukan proses belajar mengajar.
      Sudjana (1991:29) dikutip dari Syaiful Bahri, menyatakan bahwa mengajarpun pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik,sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.

Sumber :
1.    Slameto.2003.Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta,PT Rineka Cipta.

2.      Purwanto .2009. Evaluasi hasil belajar . yokyakarta : pustaka pelajar.

3.      Sudjana,N. 2001. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosda

4.      Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Grasindo


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates