Pembelajaran Quantum Teaching
Dalam dunia pendidikan juga diperlukan berbagai inovasi, dimana hal ini penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan. Dalam konteks pendidikan, perlu adanya perubahan pada pola, pendekatan maupun metode penyampaian informasi yang digunakan guru agar efektif dan menyenangkan.
Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif dan menyenangkan yang dapat digunakan guru. istilah Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu “ quantum” dan “teaching”. Quantum sendiri berasal dari istilah “kuanta” yang artinya adalah paket-paket energi. Teaching berarti pengajaran. Dengan demikian menurut asal katanya pengertian quantum teaching adalah suatu paket pengajaran yang menyertakan segala energi (kemampuan) untuk memaksimalkan proses belajar.
De Porter (2004: 3), mendefinisikan bahwa quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.
Menurut De Porter (2004:4) pembelajaran kimia dengan penerapan Quantum Teaching merupakan metode pembelajaran yang segar, praktis dan mudah diterapkan. Dengan Quantum Teaching menguraikan cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui pengembangan hubungan dan penggubahan belajar.
Pembelajaran Quantum Teaching ada pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen pembelajaran. Interaksi tersebut mencapai pembelajaran kimia yang efektif yang dapat mempengaruhi siswa. Interaksi-interksi ini mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi cahaya yang bermanfaat bagi siswa sendiri dan bagi orang lain (De Poter, 2004:5).
Pendekatan yang dilakukan dalam Quantum Teaching adalah prinsip-prinsip dan teknik-teknik quantum Learning di ruang kelas. Dalam teknik Quantum Learning, proses pembelajaran diibaratkan sebagai sebuah konser musik, dimana ruang didesain dengan indah dan menyenangkan, guru seolah-olah sedang memimpin konser saat berada di ruang kelas. Guru memahami sekali bahwa setiap siswa mempunyai karakter masing-masing, karakter yang dimiliki siswa ini dapat dimanfaatkan untuk membawa siswa sukses dalam belajar.
Penelitian ini hanya ditekankan pada penerapan paket pembelajaran dengan penggunaan modul yang didalamnya terdapat aspek pewarnaan, ilustrasi, motivasi dan peta pikiran sehingga siswa merasa tertarik. Siswa merasa tertarik maka siswa akan merasa senang dalam mempelajari modul yang berisi tentang materi pelajaran yang disampaikan guru. sedangkan peran guru dalam penelitian ini hanya sebagai fasilitator dan pembimbing.
Sumber :
De Porter, Bobbi, dkk. 2004. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.
0 komentar:
Posting Komentar