Macam-macam Konflik
Secara garis besarnya konflik dapat dibagi menjadi dua, yaitu konflik internal dan konflik eksternal.
a. Konflik Internal
Konflik internal yaitu konflik yang terjadi pada diri manusia, yang didasarkan atas perasaan senang, susah, bahagia dan kecewa. seperti: konflik yang terjadi antara percaya dan ragu akan sesuatu, pemilihan satu antara dua kenyakinan (agama), pemilihan antara ketaatan beragama atau sukularisme. Namun konflik yang dimaksud disini adalah konflik yang disebabkan karena adanya cacat pisik pada anak, yang sering mengakibatkan gangguan kejiwaan sehingga anak yang mengalami cacat fisik tersebut biasanya menunjukkan gejala-gejala seperti: sering melamun, pendiam, bahkan kurang percaya diri dalam bergaul dengan temannya.
Sebagaimana yang dikatakan Kartono dan Andari mengatakan bahwa "Anak-anak yang mempunyai cacat pada badannya, umumnya merasa malu dan menderita batinnya. Hari depan mereka terasa gelap dipenuhi rasa malu, ketakutan dan selalu merasa ragu-ragu. Dengan demikian kondisi sistem syarafnya selalu dalam keadaan tegang. Anak-anak ini selalu merasa gagal dalam usahanya. Ada bayangan ketakutan, karena menyangka orang lain mampu melakukan suatu tugas, sedang ia sendiri tidak mampu melakukannya".
b. Konflik Eksternal
Konflik eksternal yaitu konflik yang terjadi karena adanya pengaruh dari pihak luar, baik di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan pendidikan/sekolah. Konflik dalam lingkungan keluarga seperti: orang tua yang pilih kasih, peraturan yang tidak mendidik, tidak mendapat harta warisan, kesibukan orang tua diluar rumah. Konflik dalam lingkungan masyarakat, seperti: melanggar peraturan ketua RT, rasa iri dengan keberuntungan orang lain /tetangga, cara mengajar guru yang tidak sesuai dengan keadaan siswa, guru mempunyai pandangan jelek sehingga menyikapi mereka atas dasar pandangan yang salah. Jadi lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kepribdian anak.
Dengan demikian lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian seorang anak, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Konflik seperti ini dapat juga terlihat dari tingkah laku anak yang sering terlambat, mengganggu teman di sekolah, berbuat onar, agresif dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar