Senin, 21 Maret 2011

Jenis-jenis Disiplin Kerja

                                                              Jenis-jenis Disiplin Kerja
Menurut “Spriegel” membedakan “Disiplin terdiri dari tiga jenis yakni disiplin positif,  disiplin negatif, dan disiplin murid”. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa ”Jenis-jenis disiplin terdiri dari disiplin kelas dan disiplin pribadi”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis disiplin dapat dibedakan menjadi disiplin positif, disiplin kelas, disiplin disiplin murid, dan disiplin pribadi. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis-jenis disiplin tersebut, maka akan diuraikan masing-masing sebagai berikut:
a.      Disiplin Positif
Menurut Oteng Sutisna mengemukakan bahwa disiplin positif adalah sebagai proses atau hasil pengembangan karakter, pengendalian diri, keadaan teratur dan efesien. Sedangkan  pendapat lain mengemukakan bahwa disiplin positif bertujuan untuk menanamkan kesadaran personil tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaaannya.
Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan disiplin positif adalah hasil pengembangan karakter dan pengendalian diri yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran personil tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaaannya. disiplin positif adalah hasil pengembangan karakter dan pengendalian diri yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran personil tentang tugas dan tanggung jawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggung jawab atas semua pekerjaaannya.
Dengan demikian disiplin kerja yang bersifat positif terdiri dari beberapa aspek pokok, yaitu: 1) Mentaati jam kerja, 2) Bekerja dengan jujur, 3) Menciptakan dan memelihara suasana belajar yang baik, 4) Mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.   Disiplin Kelas
Menurut Soekarto Indrafachrudi menyatakan bahwa disiplin kelas atau sekolah adalah keadaan tertib dimana para guru, staf sekolah dan tergabung dalam kelas atau sekolah tunduk pada peratauran peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati. Sedangkan  pendapat lain mengemukakan bahwa disiplin kelas adalah usaha untuk membina secara terus menerus kesadaran dalam bekerja, baik dalam arti setiap orang menjalankan fungsinya secara efektif. Hukuman hanya patut dipergunakan sebagai cara terakhir, yaitu apabila sudah tidak ditemukan cara lain untuk menumbuhkan kesadaran terhadap tata tertib kelas yang disusun bersama.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan disiplin kelas adalah usaha mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas agar pemberian hukuman kepada seseorang atau sekelompok orang, guru dan murid dapat dihindari. Disiplin kelas yang merupakan suatu keadaan tata tertib dimana guru, staf sekolah dan siswa tergabung dalam kelas seinggga tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Adanya peraturan-peraturan tersebut, maka akan dapat mendidik kepribadian anak khususnya pada disiplin anak.
Berdasarkan beberapa uraian pendapat ahli, maka dapat dijabarkan aspek-aspek disiplin kelas adalah sebagai berikut:
1.        Peserta didik wajib ikut serta memelihara kebersihan dan ketertiban kelas.
2.     Peserta didik yang datang terlambat harus melaporkan diri terlebih dahulu kepada pimpinan sekolah sebelum mengikuti pelajaran.
3.     Guru hendaknya mengadakan pencatatan terhadap peserta didik yang terlambat pada papan presensi kelas dan daftar presensi kelas.
4.      Peserta didik hendaknya masuk kelas sebelum guru datang
 c. Disiplin Murid
Pendekatan positif terhadap masalah disiplin murid adalah jiwa dan akhlak, jiwa dan akhlak murid yang baik akan membentuk disiplin murid yang baik. Seperti pendidikan kewarganegaraan dalam mata meminta kepada murid untuk diberikan kesempatan melatih penguasaan diri, melatih untuk dapat memecahkan masalah-masalah sekolah, dan untuk memajukan kesejahteraan sekolah. Kepala sekolah dan guru-guru hendaknya memberikan contoh tentang penguasaan diri dan disiplin kelas seluruh sekolah. Pendekatan disiplin positif tidak berarti murid diberi izin atau kebebasan tidak terbatas untuk berbuat sesuka hatinya. Pembatasan kebebasan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pendekatan positif terhadap disiplin yang efektif. Sedangkan  pendapat lain mengemukakan bahwa disiplin murid merupakan keikutsertaan siswa dalam penyusunan peraturan tata tertib di sekolah.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan disiplin murid merupakan keikutsertaan siswa dalam penyusunan peraturan dan tata tertib sekolah, sangat ditekankan keterlaksanaannya dalam diri siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dijabarkan aspek-aspek disiplin murid adalah sebagai berikut:
1)      Siswa hendaknya mengikuti upacara dengan tata tertib dan khidmat.
2)      Siswa harus dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
3)      Siswa hendaknya berlaku sopan santun terhadap guru-gurunya.
4)   Siswa hendaknya mengenakan pakaina seragam sekolah sesuai dengan peraturan.
d.   Disiplin Pribadi
Disiplin diri dari sudut pandang Sosiologi dan Psikologis diartikan sebagai suatu proses belajar dalam individu secara progresif belajar mengembangkan kebiasaan diri serta mengakui tanggung jawab pribadinya terhadap masyarakat.
Dengan demikian disiplin pribadi adalah sifat dan kebiasaan yang langsung melekat pada diri seseorang. Dari sifat dan kebiasaan itulah akan timbul sifat dan kemauan di dalam tingkah laku untuk mematuhi dan taat pada suatu aturan secara sadar, bebas dari perdebatan-perdebatan dan perselisihan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Disiplin ini akan memberikan kerangka dalam keteraturan hidup selanjutnya.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates