Minggu, 20 Maret 2011

Hasil Belajar

Hasil Belajar
 Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui berbagai kegiatan belajar. Selanjutnya, dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. 
Sudjana (2001:22) menegaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional khusus menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotorik.
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Hasil belajar ranah kognitif  berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes evaluasi pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Hasil belajar ranah kognitif terdiri dari 6 aspek, yaitu (1) Pengetahuan (2) pemahaman (3) Penerapan atau aplikasi (4) Analisis (5) Sintesis (6) Evaluasi .
Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap, minat, emosi, perhatian, penghargaan dan pembentukan karakteristik diri. Hasil belajar afektif tampak dalam tingkah laku, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman serta hubungan sosial. Menurut David Karthwohl dalam  Sudijono (2001:54) , ranah afektif terdiri dari 5 aspek, yaitu: (1) Penerimaan (2) Menanggapi (3) Penilaian (4) Organisasi (5) Karakteristik.
Hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan ketrampilan, kemampuan gerak dan bertindak. Purwanto (2009:43) , yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan  menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.

                   Sumber :
1.   Sudjana,N. 2001. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosda
2.   Purwanto .2009. Evaluasi hasil belajar . yokyakarta : pustaka pelajar


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates