Sabtu, 05 Maret 2011

Hakekat Kecemasan

                                                        Hakekat     Kecemasan


          Kecemasan berasal dari kata anxiety. Kecemasan merupakan emosi yang selalu dialami individu sepanjang hidupnya mulai dari ayunan sampai usungan (Prawitasari, 1988). Calhoun dan Acocella (1990) menjelaskan bahwa kecemasan adalah rasa takut, baik yang realistis maupun tidak, yang dibarengi dengan reaksi kejiwaan yang meningkat. mengemukakan bahwa kecemasan bisa terjadi karena adanya pengalaman emosional yang tidak menyenangkan .
            Franken (2000) mengartikan kecemasan sebagai emosi negatif. Orang yang cemas, seringkali tidak mampu untuk membuat spesifikasi tentang sumber kecemasannya tersebut; mereka mengalami ketakutan secara umum. Oleh karena itu, mereka berusaha menanganinya dengan menemukan tempat yang aman. Misalnya, seseorang yang mengalami kecemasan di suatu pesta tanpa mengetahui sumbernya yang jelas, akan memutuskan untuk meninggalkan pesta tersebut. Ketika seseorang mengalami kecemasan, fungsi intelektualnya pun menjadi lemah yang mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam belajar dan konsentrasi serta mudah terganggu. Tidak semua orang memiliki kecemasan yang sama, sebagian orang sudah memilikinya sejak lahir (Franken, 2000).    
          Hasilnya, mereka lebih suka untuk menunjukkan perilaku menghindar. Bahkan untuk memikirkan aktivitas-aktivitas tertentu sekalipun sudah cukup membuat mereka cemas. Menghindari makanan tertentu misalnya, karena takut sakit; menghindari perjalanan karena takut kecelakaan, sampai pada upaya untuk menghindari bertemu dengan orang lain dengan harapan untuk menghindari konflik. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah keadaan emosi yang tidak menyenangkan, yang dicirikan dengan kegelisahan, ketidakenakan, kekhawatiran, ketakutan yang tidak mendasar bersifat subyektif yang tidak menyenangkan ketika menghadapi sesuatu yang mengancam dirinya.
             Lazarus (1969) membagi perasaan cemas menurut penyebabnya menjadi dua, yakni:
a.   State Anxiety yaitu kecemasan yang timbul bila ada individu sedang dihadapkan pada situasi tertentu dan gejala kecemasan tersebut selalu menetap selama situasi sebagai stimulus yang memicu kecemasan tersebut tetap ada.
b.  Trait anxiety, adalah disposisi untuk menjadi cemas didalam menghadapai berbagai macam situasi (gambaran kepribadian) merupakan ciri atau sifat seseorang yang cukup stabil yang mengarahkan seseorang atau menginterpretasikan suatu keadaan tersebut menetap pada individu (bersifat bawaan), berhubungan dengan kepribadian.

Sumber  :

1.    Calhoun, J.F. & Acocella, J.R. 1990. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. (Terjemahan). Semarang: IKIP Semarang Press.
2.   Lazarus, R.S. 1969. Pattern of Adjustment and Human Effectiveness. Tokyo:
McGraw-Hill Koghukusha.
3.  Prawitasari, J.E. 1988. Stress dan kecemasan: Pengertian, Manifestasi, dan Penanganannya. Kumpulan Makalah Simposium Stress dan Kecemasan (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia.
4.   Franken, R.E. 2002. Human Motivation. Fifth Edition USA. Wodsworth: Thomson Learning.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates