Jumat, 11 Maret 2011

Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar

                  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa. Hasil belajar yang telah diperoleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu  faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa itu sendiri atau  faktor lingkungannya. Faktor yang datang dari siswa terutama kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
Dalam buku Media Pengajaran, hal ini sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan oleh Richard clark sebagai berikut: “Bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga faktor lain seperti motivasi belajar, ketekunan, sosial, faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut banyak menarik perhatian ahli pendidikan untuk meneliti seberapa jauh konstribusi atau sumbangan yang diberikan oleh faktor tersebut terhadap prestasi belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa merupakan hal yang diniatkan dan yang disadarinya. Siswa harus merasakn adanya suatu kebutuhan untuk belajar, dan berprestasi. Ia harus berusaha mengarahkan segala daya dan uapaya untuk mencapainya.
Dalam buku Psikologi Pendidikan belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya atau perubahan tingkah laku dan kecakapan.
Berhasil atau tidaknya suatu belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor adalah sebagai berikut :
a.  Faktor yang ada pada diri organisme sendiri yang disebut dengan faktor individual seperti kematangan / pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi dan faktor pribadi.
b.      Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial seperti faktor keluarga / keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakannya, dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu sebagian terdapat diluar individu yang disebut faktor eksternal.
               Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal (Kondisi Psikologis) dan eksternal (Kondisi Fisiologis). Faktor internal berupa kematangan baik fisik maupun psikis,kecerdasan, latihan, motivasi dan sebagainya. Faktor eksternal seperti lingkungan baik sekolah maupun masyarakat serta fasilitas yang mendukungnya.

1. Faktor Eksternal (Kondisi Fisiologis)
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmani akan berlainan belajarnya dari orang yang belajar kemampuannya dibawah anak yang tidak kurang gizinya, mereka lekas lelah, mudah mengantuk dan tidak mudah menerima pelajaran.
Disamping kondisi fisiologis umum itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah panca indera, terutama pengelihatan dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari oleh manusia, dipelajari menggunakan penglihatan dan pendengaran. Karena pentingnya peran pengelihatan dan pendengaran inilah maka dalam lingkungan pedidikan formal orang melakukan berbagai penelitian untuk menentukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan dibenarkan (audio visual).

2.  Faktor Internal (Kondisi Psikologis)
Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja berpengaruh terhadap proses belajar yang juga bersifat psikologis itu. Beberapa faktor psikologis yang utama dikemukakan disini secara singkat antara lain :
a). Minat
Bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar tidak perlu dinyatakan. Kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik. Karena itu persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman belajar itu menarik minat para pelajar mengenal hal-hal yang menarik minat mereka karena dengan demikian diharapka hasil yang lebih baik.
b). Kecerdasan
Kecerdasan besar perannya dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dan mengikuti suatu program pendidikan belajar dari pada orang yang memiliki itelegensi rendah.
c). Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak semua yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat seseorang memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha yang ingin dicapai.
Bakat diakui sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan (Soenarto dan hartono) dikutip bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi dalam bidang yang tetap diperlukan latihan, pengetahuan pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat itu terwujud.
d). Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.
Penemuan-panemuan penelitian menunjukan bahwa hasil belajar pada umunnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Maka pada umunya persoalan mengenai kaitan motivasi itu dengan belajar adalah bagaimana mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan atau hasil belajar dapat optimal. Hasil belajar padda hakekatnya tersirat pada tujuan pengajaran. Oleh karena itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan teori belajar disekolah (Theory of school learning) dari bloom yang menyatakan bahwa “ada tiga variabel utama dalam teori belajar di sekolah, yaitu karakteristik individu, kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa”. Yang menjadi persoalan adalah suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. Salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah variabel guru. Cukup beralasan beberapa guru mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah sutradara dan sekaligus sebagai aktor dalam proses belajar mengajar ini tidaklah berarti mengesampingkan variabel lain, seperti buku pelajaran, alat bantu pengajaran dan lain-lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates