Faktor Mempengaruhi Kecemasan Praktek Mengajar

                      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Praktek Mengajar

Djamaroh & Zein (2000) menjelaskan bahwa terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kecemasan mengajar yaitu: penguasaan bahan, pengelolaan kelas, pengalaman dan evaluasi.

a.          Penguasaan bahan

      Penguasaan bahan bagi guru merupakan hal yang sangat penting, karena dengan kurangnya penguasaan materi yang belum mantap mahasiswa praktikan tampak dari memberi penjelasan dan menggunakan kalimat yang berbelit-belit, grogi bila menghadapi pertanyaan dan member jawaban yang berputar-putar.

b.     Pengelolaan kelas

       Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses beajar mengajar. Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelassedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar.

c.     Pengalaman

      Mahasiswa calon guru yang sedikit pengalaman ataupun sama sekali tidak mempunyai pengalaman dalam mengajar akan lebih besar kemungkinan mengalami kecemasan ketika dihadapkan pada tugas praktek mengajar dari pada mahasiswa yang sudah pengalaman yang berkaitan dengan mengajar.

d.     Evaluasi.

     Individu yang sedang berada dalam evaluasi pada saat praktek mengajar akan sangat mudah mengalami kecemasan.Rohman dan Sutikno (2007) menjelaskan bahwa kecemasan mengajar disebabkan oleh metode mengajar. Metode meupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru, dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Michael (1990) menjelaskan bahwa kecemasan mengajar di pengaruhi oleh beberapa faktor yakni: menjadi pusat perhatian, kesiapan guru  dalam mengajar dan situasi kelas.

e.     Menjadi pusat perhatian

    Individu semakin menjadi pusat perhatian banyak orang semakin besar kemungkinan menjadi cemas. Mengajar di hadapan banyak siswa akan semakin besar peluang mengalami kecemasan, bila dibandingkan dengan mengajar di kelompok kecil.

f.     Kesiapan guru

       Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa. Dalam hal ini, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar. Kurang siapnya guru dalam mengajar dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan mengajar.

g.     Situasi kelas

      Guru harus senantiasa menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Situasi kelas yang ribut, ramai dan tidak terkendalikan dapat mempengaruhi kecemasan bagi guru.

h.   Bazzina menyatakan bahwa efikasi diri dan konsep diri yang negatif menjadikan mahasiswa mengalami kecemasan dalam mengajar. Karena dengan rendahnya efikasi diri dan konsep diri yang negative menjadikan mahasiswa tidak mampu tampil dengan baik dan menilai diri tidak mampu melaksanakan tugas mengajar dengan baik, seperti merasa gagal, tidak berdaya, dan tidak mempunyai persiapan diri.

Sumber ;

1.     Djamaroh. S.B & Zein, A. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika

Cipta.

2.     Michael E. Bernard. 1990. Taking The Stress Out of Teaching, Melbourne

Australia. : Collins Dove.

3.     Rohman, P. & Sutikno. S. 2007. Strategi Belajar Mengajar, Melalui Penanaman

Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama

Posted in: Pisikologi Pendidikan