Senin, 21 Maret 2011

Faktor mempengaruhi Disiplin

                                         Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin
Disiplin kerja guru yang dilakukan dengan efektif akan mempercepat terjadinya tujuan-tujuan yang diharapkan, sehingga dalam setiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan akan berjalan dengan baik.
Ngalim Purwanto menyatakan bahwa faktor-faktor yang akan dapat mempengaruhi disiplin kerja guru adalah sebagai berikut: a) Adanya tingkat kehidupan yang layak, b) Adanya perasaan terlindungi ketenteraman bekerja, c) Adanya kondisi-kondisi kerja yang menyenangkan, d) Perlakuan adil dari atasan, e) Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan-sumbangan dari jasa-jasa yang diperbuat, f) Kesempatan berpartisipasi dan keikutsertaan dalam menentukan kebijaksanaan.
 Sedangkan menurut pendapat Piet A. Sahertian dkk, mengemukakan pendapat “Willies” tentang enam hal yang diperlukan untuk pembinaan disiplin kerja bawahan, yaitu guru-guru adalah sebagai berikut: a) Rasa aman dan hidup layak, b) Rasa keikutsertaan, c) Perlakuan wajar yang jujur, d) Rasa mampu e) Pengakuan dan penghargaan atas sumbangan, f) Kondisi kerja yang menyenangkan.
Adapun keenam aspek tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Rasa aman dan hidup layak
1)    Rasa aman: Jangan menekan guru-guru dengan pengusulan kenaikan kelas, adanya jaminan bila sakit, bahan-bahan terpenuhi.
2)    Hidup layak: Disini bukan berarti mewah pakaian dan perumahan bagi keluarga, bebas dari rasa takut kurang keuangan, dapat mengenyam apa yang dinamakan cukup berlaku bagi umum.
b.      Rasa keikutsertaan
Sebagai manusia biasa guru juga ingin dihargai dan diperhatikan oleh orang lain. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan di sekolah sebaiknya membuat program-program yang lebih banyak melibatkan guru. Dengan demikian harmonisasi antar rekan-rekan guru terjalin dengan baik dan sebagai wahana untuk saling memahami satu dengan yang lain.
c.       Rasa mampu
1)      Pimpinan mengakui bahwa guru-guru mampu menunaikan tugas,
2)      Pemimpin mengakui bahwa guru mampu memberikan sumbangan dalam kelompok kerja,
3)      Pemimpin mengakui bahwa guru-guru mampu untuk bertumbuh dalam jabatannya.
d.      Pengakuan dan penghargaan atas sumbangan
1)      Diakui dari pimpinan,
2)      Diakui dari teman-teman,
3)      Diakui dari orang tua,
4)      Diakui dari masyarakat.
e.       Kondisi kerja yang menyenangkan
1)      Tempat kerja yang menarik,
2)      Kebersihan dan kerapian,
3)      Cukup bimbingan dari atasan,
4)      Perlengkapan yang terbaru 
Dengan demikian apabila setiap personil yaitu guru-guru tidak dapat memiliki kesadaran dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya, maka untuk meningkatkan disiplin kerja guru tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kedisiplinan guru, guru harus dapat mencerminkan kode etik yang telah ditetapkan. Adapun kode etik guru adalah sebagai berikut:
1)      Berbakti dalam membimbing peserta didik
2)  Memiliki kejujuran profesional dalam melaksanakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masing-masing
3)      Mengadakan komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik
4)   Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengadakan hubungan dengan orang tua siswa
5)      Memelihara hubungan dengan masyarakat untuk kepentingan pendidikan
6)      Secara individual atau berkelompok mengembangkan profesi
7)      Menciptakan dan memelihara hubungan baik antara pendidik
8)      Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi
9)      Melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates