Ar
Arti Penginderaan
Individu mengenal dunia sekitarnya dengan menggunakan alat inderanya. Bagaimana individu dapat menyadari keadaan sekitar, merupakan persoalan yang berhubungan dengan penginderaan dan pengamatan.
Penginderaan ; penyaksian indera kita atas rangsang yang merupakan suatu kompleks (suatu kesatuan yang kabur, tidak jelas). Dalam penginderaan bagian-bagian rangsang belum terurai, bahkan diri kita menjadi pasif. Misalnya, penginderaan kita atas kendaraan-kendaraan yang simpang siur/lalu lalang di jalan raya, panas terik matahri yang kita rasakan waktu kita asyik bermain olah raga dan sebagainya.
Arti Pengamatan
Pengamatan ; hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsang.
Dalam pengamatan dengan sadar orang dapat pula memisahkan unsur-unsur dari obyek tertentu. Misalnya, becak malampaui kita.
Pada umumnya penginderaan selalu disusul dengan pengamatan, terutama rangsang yang menarik perhatian kita.
Syarat penginderaan dan pengamatan
Supaya individu dapat menyadari sesuatu, adanya beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu ;
1. Adanya obyek yang diamati
2. Alat indra atau reseptor yang cukup baik.
3. Perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan.
Untuk mengadakan pengamatan ada syarat-syarat yakni fisik atau kealaman, fisiologik dan psikologik.
Gejalan pengenalan dalam garis besar dapat dibagi menjadi dua yakni melalui indera dan yang melalui akal. Melalui indra dapat dibagi pula, yaitu ;
- Di luar, yang meliputi penginderaan dan pengamatan
- Di pusat, yang meliputi tanggapan, ingatan, dan fantasi.
Yang mengenai tanggapan meliputi ; eidetik (tanggapan yang tidak biasa dan sangat hidup, sepertinya subjek sangat mengamatinya. Gambaran/kesan eiditik ini biasa kita jumpai pada usia anak-anak, namun hampir pada semua kasus, gejala tersebut akan hilang selama periode adolesensi), proses pengiring reproduksi, assosiasi dan appersepsi. Adapun yang melalui akal (berpikir) meliputi pengertian, pendapat dan keputusan.
Arti Tanggapan
Tanggapan ; sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Jika proses pengamatan berhenti, hanya tinggal kesan-kesannya saja. Misalnya, berupa kesan pemandangan alam yang baru kita lihat, melodi indah yang baru menggema, dan lain-lain.
Ada 2 fungsi tanggapan
1. Primer ; apabila tanggapan yang kita sadari itu langsung berpengaruh pada kehidupan kejiwaan (berpikir, perasaan dan pengamatan). Individu yang memiliki fungsi primer dominan ; banyak gerakannya, lincah, menarik, manis, suka mengajak, berani, gagah, humor, bermulut besar, gembira, dll.
2. Sekunder ; apabila tanggapan yang sudah tidak disadari dan ada dalam bawah sadar itu masih berpengaruh terhadap kehidupan kejiwaan kita. Indivdu yang memiliki fungsi ini sekunder dominan, memiliki sifat-sifat suasana hati tenang, tekun, teliti, wataknya tertutup, berbicara dan ketawanya sedikit, sering kelihatan kaku, tidak menarik dan bosan.
Perbedaan Tanggapan dan Pengamatan
Perbedaan antara tanggapan dan Pengamatan ;
1. Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat pada waktu dan tempat
2. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan objek tanggapan tidak mendetail dan kabur.
3. Pengamatan memerlukan perangsang, sedang pada tanggapan tidak perlu ada perangsang.
4. Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan pada tanggapan bersifat immaginer (bayang-bayang), sifatnya tidak terlalu hidup dibandingkan dengan pengamatan, maksudnya satu gambar pengiring atau gambar pengikut.
Catatan mengenai tanggapan
1. Murid-murid harus diberi tanggapan sebanyak-banyaknya
2. Murid-murid dalam mengamati benda-benda itu hendaknya dengan mempergunakan alat-alat indra sebanyak-banyaknya.
3. Pengajaran harus dihubungkan dengan apa yang telah diketahui oleh murid-murid
Bayangan pengiring
Bayangan pengiring optis tidak mempunyai tempat yang pasti dalam medan penglihatan, sebab bayangan ini berpindah-pindah sesuai dengan gerakan mata. Misalnya ; apakah kita berdiri di halaman pada waktu sinar matahari menyorot diri kita, dan dalam waktu sejenak kita pandang bayangan kita sendiri dengan tidak memejamkan mata, maka apabila kita sekarang melihat ke langit, maka di sana akan ada bayangan serupa yang kita pandang itu.
Suara kadang-kadang punya bayangan pengiring. Misalnya ; kalau kalau kita semalam suntuk baru saja menyaksikan pertunjukan wayang kulit, maka paginya sering-sering suara gemelan itu masih terdengar, meskipun kita sudah berada jauh dari tempat pertunjukan wayang tersebut.
Bayangan Eiditis
Bayangan eiditis (eidos ; arca, golek) yaitu suatu gambaran yang jelas yang didapat setelah adanya pengawas. Gambar ini bersifat lebih tahan lama, lebih jelas daripada bayangan pengiring. Yang bersangkutan dalam mengamatinya seolah-olah bendanya ada di hadapannya, dan kadang-kadang ia menggerak-gerakkan kepala dan membuat sikap sedemikian rupa supaya benda yang diamati kelihatan.
Sumber :
1. Ahmadi, Abu, 1998, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta
2. Bimo Walgito, 2004, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi Offset
3. Sarwono, Wirawan, sarlito, 2000, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang
0 komentar:
Posting Komentar