Senin, 07 Februari 2011

Metode Yang Digunakan dalam Psikologi

1.   Metode Observasi
               Metode yang dalam psikologi dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian terhadap anak-anak tidaklah mudah, karena anak-anak sangat sugestibel, mudah dipengaruhi, bertingkah laku semaunya, sering sulit diberikan pengertian dan sukar diketahui dengan jelas apa yang dimaksudkan oleh anak. Ini menunjuk bahwa dalam penelitian psikologi perkembangan, penggunaan metode eksperimen tidak bisa mengubah lingkungan-lingkungan tertentu sebebas-bebasnya, sehingga merangsang timbulnya reaksi-reaksi tertentu.
                  Untuk itu dalam suatu ekperimen perlu diperhatikan variabel-variabel seteliti mungkin, yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat. Misalnya, penelitian pada anak mengenai pengaruh kelompok bermain terhadap perkembangan bahasa.
           Observasi adalah suatu cara yang dialkukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka tertentu atau suatu tahapan perkembangan tertentu. Metode Observasi ini dapat dibedakan atas duam, yaitu:  
 (a).  Observasi Alami : pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara wajar. Observasi yang dilakukan terhadap kehidupan anak dari jam sekian-jam sekian, apa saja yang dilakukan, misalnya yang berhubungan dengan perkembangan tertentu dilihat dari aspek   kepribadian, bisa dilakukan  di rumah, di kebun, atau di sekolah.
    (b). Observasi terkontrol: dilakukan bilamana di lingkungan tempat anak berada, kemudian di ubah sesuai dengan tujuan peneliti, sehingga bermacam-macam reaksi tingkah laku anak diharapkan akan timbul.
          Misalnya, seorang anak yang ingin diketahui reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan  pergaulannya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yang sudah direncanakan.
Observasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat pada suatu jangka waktu tertentu atau pada suatu tahapan perkembangan tertentu. Metode observasi ini dapat dibedakan atas dua, yaitu :
   a).  Observasi alami (natural observasi)
Observasi alami adalah pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara alami/wajar. Jadi dalam observasi alami peneliti melakukan semua pencatatan terhadap kehidupan anak tanpa mengubah suasana atau mengontrol dalam situasi-situasi yangh direncanakan.
         Misalnya observasi yang dilakukan terhadap kehidupan anak dari jam sekian sampai jam sekian, apa saja yang dilakukan, misalnya yang behubungan dengan perkembangan tertentu dilihat dari aspek kepribadiannya. Hal ini  bisa dilakukan di mana saja, di rumah, di kebun, atau di sekolah.
   b).  Observasi terkontrol (controlled observation)
         Observasi terkontrol dilakukan bilamana lingkungan tempat individu berada diubah sedemikian rupa sesuai dengan tujuan peneliti, sehingga bermacam-macam reaksi tingkah laku anak diharapkan akan timbul.
                       Misalnya seorang anak ingin dikketahui reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan pergaulannya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yang sudah direncanakan.
                        Demikian juga untuk mengetahui sebab-sebab seornag anak yang agresif, ia dimasukkan ke dalam ruangan main yang sudah tersusun sedemikian rupa (misalnya ruangan yang  ada bermacam-macam boneka/mainan) sehingga reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan yang akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan-rangsangan khusus dari linmgkungannya.  Dengan demikian dalam observasi terkontrol ini dilakukan manipulasi terhadap tingkah laku tertentu.

2.   Metode Dukomen/Metode Pengumpulan Bahan
 Metode yang digunakan untuk menyelidiki gejala- gejala kejiwaan manusia dengan cara mengumpulkan bahan-bahan atau dokumen catatan kehidupan seseorang sebanyak-banyaknya, kemudian di bandingkan dan di analisis, lalu ditarik kesimpulan-kesimpulan umum. Tehnik yang sering di gunakan dalam metode ini antara lain :
     a).   Metode angket-interview;
  -  Bentuk angket berupa daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan data-data dan informasi dari obyek yang akan dipelajari. Daftar pertanyaan itu disampaikan kepada anak (responden) untuk memperoleh data dan informasi.
 - Interview merupakan metode penyelidikan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan/tanya jawab diberikan seacar lisan, tentang apa yang ingin diketahui.
           -    Ada beberapa macam wawancara, yaitu;
                  1.   Wawancara bebas ; pertanyaan dan jawaban diberikan sebebas-bebasnya oleh 
                        pemeriksa maupun yang diperiksa.
                 2.   Wawancara terarah ; dalam hal ini sudah ada beberapa pokok yang harus diikuti di pemeriksa dalam mengadakan wawancara.
                  3.   Wawancara terbuka ; pertanyaan-pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya, tetapi 
                       jawaban diberikan bebas, tidak terikat.
          4.  Wawancara tertutup ; pertanyaan-pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya dan kemungkinan-kemungkinan jawaban juga sudah disediakan, sehingga orang yang diperiksa tinggal memilih antara kemungkinan-kemungkinan jawaban itu, misalnya “ya” dan “tidak” atau antara ‘sangat setuju” dan “tidak setuju”.
      b).   Riwayat Hidup (biografi);
          Metode ini merupakan lukisan atau tulisan perihal kehidupan seseorang, baik sewaktu ia masih hidup  maupun sesudah meninnggal. Dalam metode ini, seseorang menguraikan tentang keadaan, sikap ataupun sifat-sifat lain mengenai orang yang berangkutan.
                     Ada dua macam versi tulisan dalam metode ini; yakni : tulisan dalam buku harian diri sendiri yang ditulis oleh orangnya sendiri, dan selanjutnya disebut “Autobiografi” dan buku tentang riwayat hidup seseorang, yang ditulis oleh orang tertentu disebut “Biografi”.
     c).  Tehnik Projective Test, yakni mengumpulkan dokumen mengenai permainan-permainan, gambar-gambar,  karangan-karangan yang dibuat oleh anak-anak. Untuk itu, maka dikumpulkan segala macam permainan yang dipakai oleh anak-anak pada usia tertentu, sehingga dari segala macam alat permainan itu, akhirnya dibuat satu kesimpulan tentang permainan anak pada usia tertentu.

3.  Metode Klinis
       Yang dimaksud dengan metode klinis ialah, nasehat dan bantuan kodekteran, yang diberikan kepada para pasien, oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi adalah kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan, untuk melakukan observasi terhadap para pasien.
          Observasi dilakukan di rumah sakit, pusat gangguan jiwa, rumah pemasyarakatan, pusat rehabilitasi Narkoba, Klinik atau badan Biro lembaga konsultasi, bimbingan penyuluhan psikologi dengan fasilitas yang cukup, untuk meneliti segala tingkah laku pasien.
      Dengan sangat hati-hati para petugas (dokter, psikiater, psikolog, pekerja sosial) mengajukan pertanyaan mengenai bermacam-macam hal yang ada kaitannya dengan penyakit atau gangguan mentalnya, untuk kemudian mengklasifikasikan jawaban-jawaban tersebut.
          Lalu orang mengambil kesimpulan terakhir, yaitu mengadakan pragnosa (menentukan sebelumnya proses penyakitnya, diagnosa atau pemastian dari geajala dan menentukan therapai dan usaha penyembuhan).
               Metode klinis ini merupakan gabungan dari metode-metode obsevasi, eksperimen dan medis. Metode klinis dapat dilakukan.Metode klinis adalah suatu metode penelitian yang khusus ditujukan kepada anak-anak dengan cara mengamat-amati, mengajak bercakap-cakap dan tanya jawab. Penggunaan metode ini merupakan penggabungan ekperimen dan observasi. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengamat-amati atas pertimbangan bahwa anak itu belum mampu mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya dengan bahasa yang lancar. Untuk memudahkan tanya jawab dalam pelaksanaannya digunakan daftar pertanyaan yang memberi petunjuk kepada si peneliti tentang apa saja yang harus diperhatikan. Metode klinis ini bersumber dari psikiatri, yang menganggap anak sebagai orang yang sakit.

4Metode Eksperimen (Percobaan)
             Metode eksperimen adalah metode penelitian dalam psikologi perkembangan dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian terhadap anak tidaklah mudah, karena anak-anak sangat sugestibel, karena anak-anak sangat sugestibel, mudah dipengaruhi, bertingkah laku semaunya, sering sulit diberikan pengertian, dan sukar diketahui dengan jelas apa yang dimaksudkan oleh anak itu.
            Metode ini biasanya dilakukan dalam laboratorium melalui Eksperimen (Percobaan). Eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam situasi tertentu untuk menentukan gejala-gejala jiwa tertentu secara umum seperti pikiran, kemauan, ingatan, potensi, dan sebagainya.  Melalui metode ini dapat pula diketahui perbedaan kapasitas individual, kondisi mental, bakat dan watak seseorang.

5.  Pemeriksaan psikologis
             Secara populer metode ini dikenal dengan nama “psikotes”.  Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya digunakan oleh para ahli yang benar-benar terlatih.  Alat-alat itu dapat digunakan untuk mengukur dan mengetahui  taraf kecerdasan, arah minat, sikap, struktur kepribadian, dan lain-lain dari orang yang mau diperiksa itu.


Sumber  :
1.   Ahmadi, Abu, 1998, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta
2.   Bimo Walgito, 2004, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi Offset
3.   Sobur, Alex, 2009, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates