Sabtu, 26 Februari 2011

KONSEP DIRI


Pengertian Konsep Diri

             Menurut Rogers konsep diri adalah merupakan konseptual yang terorganisasi yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifat-sifat dari ’diri subjek’  dan persepsi-persepsi tentang hubungan-hubungan antar ’diri subjek’ dengan orang lain dan dengan berbagai aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat pada persepsi-persepsi ini. Menurut  Centi  konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai pribadi, bagaimana bagaimana individu merasa tentang dirinya, bagaimana individu menginginkan dirinya sendiri menjadi manusia sebagaimana diharapkan.  Penglihatan individu atas diri sendiri disebut gambaran diri (self-image).  Perasaan individu atas dirinya merupakan penilaian individu atas dirinya (self-evaluation)Harapan individu atas diri sendiri menjadi cita-cita diri (self-idea)
        Konsep diri merupakan bagian yang penting dari kepribadian seseorang, yaitu sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku. Dengan kata lain jika kita memandang diri kita tidak mampu, tidak berdaya dan hal-hal negatif  lainnya, ini akan mempengaruhi kita dalam berusaha.  Konsep diri yang memiliki oleh seseorang di pakai untuk mengavaluasi persepsi terhadap diri sendiri., dan membantu orang bersangkutan dalam melaksanakan interaksi sosial. Menurut Young  bahwa konsep diri adalah suatu hirarkis (susunan), yang merupakan persepsi mengenai sikap dan perilaku individu di dalam situasi khusus yang bersifat hirarki (susunan), misalnya pada lingkungan sosial, pekerjaan, fisik, dan akademis.
            Menurut Harlock pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri menurut Hurlock, terjadi dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.
          Kesimpulan konsep diri adalah merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh, meliputi dimensi pengetahuan tentang dirinya sendiri, pengharapan mengenai diri sendiri, dan penilaian tentang diri sendiri serta bagaimana individu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya, bagaimana individu melihat dirinya sendiri dan bagaimana individu menginginkan diri sendiri menjadi manusia sesuai yang diharapkan.

Komponen Konsep  Diri

1.   Komponen Persepsi,
Komponen persepsi adalah image seseorang mengenai penampilan fisiknya dan kesan yang ditampilkan pada orang lain. Komponen ini sering disebut sebagai pyhisical self concept.
2.   Komponen konseptual
   Komponen konseptual yakni mengenai karakteristik khusus yang dimiliki, baik kemampuan dan ketidakmampuannya, latar belakang serta masa depannya. Komponen ini sering disebut sebagai physical self concept, yang tersusun dari beberapa kualitas penyesuaian diri, seperti kejujuran, percaya diri, kemandirian, pendirian yang  teguh, dan kebalikan dari sifat-sifat tersebut.
3.   Komponen sikap
Komponen sikap yaitu perasaan seseorang tentang diri, sikap terhadap statusnya sekarang dan prosepeknya di masa depan,  sikap terhadap harga diri dan pandangan diri yang dimilikinya.

Pembagian  Konsep Diri
Ada dua macam konsep diri yaitu ;
1.   Konsep diri positif
Konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan ‘good self esteem’, ‘good self confidence’, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik.
Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.
     Ciri-ciri orang yang memiliki konsep diri positif yaitu  kemampuan mengatasi masalah,  merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, dan menerima penghargaan tanpa merasa bersalah, menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, peka pada kebutuhan orang lain, dan mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya.
2.   Konsep diri negatif. 
     Konsep diri yang negatif akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten (bisa, mampu), gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.
   Ciri-ciri orang yang memiliki konsep diri negatif ialah peka terhadap kritik, responsif sekali terhadap pujian, mempunyai sikap hiperkritis, cenderung merasa tidak disenangi orang lain, merasa tidak diperhatikan, dan bersikap pesimis terhadap kompetisi.

Konsep diri merupakan produk sosial, yang terbentuk melalui proses internalisasi dan organisasi pengalaman-pengalaman psikologis.  Pengalaman psikologis ini merupakan hasil eksplorasi individu terhadap lingkungan fisik dan refleksi dirinya diterima dari orang-orang yang penting di sekitarnya. Oleh karena ada banyak yang faktor yang mempengaruhi konsep diri, yakni;

a.   Orang tua (ORTU)

Ketika masih kecil, orang yang penting bagi anak adalah orang tua dan saudara-saudaranya yang tinggal di rumahnya. Merekalah yang pertama-tama menggapai perilaku anak, sehingga secara perlahan-lahan terbentuklah konsep diri anak. Segala sanjungan, pujian dan penghargaan akan akan menyebabkan penilaian positif terhadap diri seseorang, Sedangkan ejekan, cemoohan, hardikan akan menyebabkan penialaian yang negatif terhadap dirinya sendiri. Jika seseorang  diterima orang lain, dihormati dan disenangi karena keadaan dirinya, maka ia akan bersikap menghormati dan dan menerima dirinya. Sebaliknya bila orang lain selalu meremehkan, menyalahkan dan menolak, maka ia tidak akan menyenangi dirinya sendiri.

b.  Peranan faktor  sosial

Konsep diri terbentuk karena adanya interaksi seseorang dengan orang-orang disekitarnya. Apa yang dipersepsi orang tentang dirinya, tidak terlepas dari struktur, peran dan status sosial yang yang disandang orang tersebut.  Di jelaskan perkembangan konsep diri tidak terlepas dari pengaruh faktor sosial, agama dan ras. Di jelaskan bahwa individu yang memiliki status sosial yang tinggi akan mempunyai konsep diri yang lebih positif dibandingkan dengan individu yang berstatus sosial yang rendah.

c.   Usia

Konsep diri terbentuk seiring dengan bertambahnya usia, dimana perbedaan ini lebih banyak berhubungan dengan tugas-tugas perkembangan. Pada masa kanak-kanak, konsep diri seseorang menyangkut hal-hal disekitar diri dan keluarganya. Pada masa remaja, konsep diri sangat dipengaruhi oleh teman sebaya dan orang yang dipujanya. Sedangkan remaja yang kematangannya terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa tidak dipahami sehingga cenderung berperilaku kurang dapat menyesuaikan diri. Sedangkan masa dewasa konsep dirinya sangat dipengaruhi oleh status sosial dan pekerjaan, dan pada usia tua konsep dirinya lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan fisik, perubahan mental maupun sosial.

d.   Inteligensi

      Inteligensi mempengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya, orang lain dan dirinya sendiri. Semakin tinggi taraf intreligensinya semakain baik penyesuaian dirinya dan lebih mampu bereaksi terhadap rangsangan lingkungan atau orang lain dengan cara yang dapat diterima. Hal ini jelas akan meningkatkan konsep dirinya, demikian pula sebaliknya.

e.   Belajar

Konsep diri merupakan produk belajar. Belajar ini terjadi setiap hari dan umumnya tidak disadari oleh individu. Belajar disini bisa diartikan sebagai perubahan yang permanen yang terjadi sebagai konsekuensi dari pengalaman.

Peranan Konsep Diri terhadap perilaku, yakni ;

1.     Konsep diri mempunyai peranan penting dalam mempertahankan keselarasan bathin (inner consistency)
Hal ini disebabkan bahwa pada dasarnya setiap individu selalu berusaha mempertahankan keselarasan bathinnya. Apabila timbul perasaan atau persepsi yang tidak seimbang atau saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan, sehingga ia akan mengubah tingkah lakunya.
2.     Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi inidvidu dalam menafsirkan pengalamannya.
Sebuah kejadian dapat ditafrsirkan secara berbeda-beda oleh beberapa individu, karena individu mempunyai sikap dan pandangan yang berbeda terhadap diri sendiri. Ada interaksi antara pengalaman dengan konsep diri,  seseorang memiliki konsep diri dipengaruhi oleh pengalaman, sebaliknya konsep diri juga akan mempengaruhi cara seseorang menggunakan pengalamannya.
Selanjutnya seseorang yang memiliki konsep diri yang positif, akan lebih banyak memiliki pengalaman yang menyenangkan dari pada mereka yang memiliki konsep diri yang negatif. Orang dengan konsep diri yang positif cenderung memandang pengalaman negatif dan membantu kearah perkembangan yang positif.
3.      Konsep diri menentukan pengharapan individu.
Konsep diri merupakan seperangkat harapan serta penilaian perilaku yang menunjuk kepada harapan-harapan tersebut.


Sumber :

      Sobur, Alex, 2009, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates