Senin, 07 Februari 2011

Ingatan (Memory)


1.   Pengertian Ingatan
       Apa yang dipelajari siswa akan disimpan dalam struktur ingatan sedemikian rupa sehingga sewaktu-waktu dapat dikeluarkan kembaliIngatan adalah suatu sistem dalam diri seseorang yang menerima, menyimpan, mengatur, dan mengeluarkan kembali informasi yang sebelumnya yang telah diterima dari luar. Ingatan (memory) adalah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan.  Jadi ada 3 unsur dalam ingatan ialah menerima kesan-kesan, menyimpan dan memproduksi. Ingatan merupakan kemampuan psikis untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembing) hal-hal yang lampau. Istilah lain dari ingatan ialah sering juga digunakan untuk memasukkan (encoding), menyimpan (storage) dan untuk menimbulkan kembali.
         Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami.  Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya dalam ingatan, oleh karena ingatan merupakan kemampuan  yang terbatas.

2.   Tahapan ingatan

     Ingatan ini sangat selektif dan terdiri dari tiga tahap, yaitu ;
a.    Ingatan sensorik.
    Ini yang menyimpan apa yang dilihat dan didengar.  Penyimpanan  informasi dalam ingatan sensorik hanya sesaat saja (kira-kira untuk setengah detik), untuk kemudian dipilih berdasarkan perhatian dan pengenalan kembali suatu pola tertentu yang telah ada pada penerima. Informasi yang dianggap penting disimpan, dan yang tidak penting dibuang/dilupakan.
b.    Ingatan jangka pendek (short term memory = STM)
        Setelah disaring dari ingatan sensorik, maka informasi yang dianggap penting diteruskan ke ingatan jangka pendek dan selanjutnya disimpan dalam bentuk suara selama kira-kira setengah detik. Ingatan jangka pendek ini merupakan gudang sementara untuk informasi yang baru masuk, dan mempunyai kapasitas yang sangat terbatas. yaitu suatu sistem penyimpanan sementara yang dapat menyimpan informasi secara terbatas. Ingatan jangka pendek ini adalah bagian dari ingatan, dimana informasi yang baru saja di dapat dan disimpan.
c.    Ingatan jangka panjang (long term memory = LTM)
        Merupakan sesuatu yang relatif permanen dan  dalam bentuk (1) image atau gambaran, yang merupakan analogi langsung berdasarkan sifat-sifat perseptual ( misalnya bentuk, nada, bau) atau dalam bentuk dan (2) verbal yang bersifat abstrak.
terdiri dari informasi-informasi penting yang diteruskan dari ingatan jangka pendek.  Di sini informasi yang masuk akan di ubah



3.  Sifat-sifat Ingatan
Beberapa dari sifat ingatan yaitu :
a.    Ingatan yang cepat dan mudah; artinya seseorang dapat dengan mudah dalam menerima kesan-kesan, misalnya ; ada orang yang mudah dengan cepat dapat mengingat baik-baik suatu lagu dan ada pula yang lambat.
b.   Ingatan yang luas, artinya; sekaligus seseorang dapat menerima kesan-kesan dan dalam daerah yang luas.
c.    Ingatan yang teguh, artinya kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya (tidak mudah lupa)
d.      Ingatan yang setia, artinya kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerimanya.
e.    Ingatan mengabdi atau patuh, berarti bahwa semua kesan yang pernah masuk dapat 
     dengan mudah diproduksi secara lancar.

4.  Fungsi Ingatan

    1).    Fungsi memasukkan
            Dalam ingatan yang disimpan adalah hal-hal yang pernah dialami oleh seseorang. Bagaimana seseorang memperoleh pengalaman dapat dibedakan dalam dua cara, yakni
     a).  Dengan cara tidak sengaja
     Apa yang dialami oleh seseorang dengan sengaja memasukkan dalam ingatannya. Misalnya, bahwa gelas kalau jatuh pecah.
     b). Dengan cara sengaja
   Apabila seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman-pengalamannya, pengetahuan-pengetahuan dalam psikisnya. Individu dengan sengaja mempelajari hal-hal atau keadaan-keadaan yang kemudian dimasukkan dalam ingatannya. 
    2).   Fungsi menyimpan
          Setiap proses belajar akan menimbulkan jejak  (traces) dalam jiwa seseorang, dan traces ini akan sementara di simpan dalam ingatan yang pada suatu waktu dapat ditimbulkan kembali.  Traces atau jejak-jejak ini yang disebut sebagai  memory traces.
    3).   Fungsi menimbulkan kembali
            Menimbulkan kembali apa yang disimpan dalam ingatan adalah;
-       Dapat ditempuh dengan mengingat kembali (to recall). Mengingat kembali tanpa dibantu dengan adanya objek kembali stimulus untuk dapat diingat kembali. Misalnya orang dapat mengingat kembali tentang ciri-ciri penjambret yang menjambret  tasnya, sekalipun penjambret itu tidak ada.
-             Mengenal kembali (to recognaze).


5.     Faktor  mempengaruhi  Ingatan
       Berhubungan erat dengan kondisi  jasmani, misalnya kelelahan, sakit, dan kurang tidur juga menurunkan prestasi ingatan
       a.   Usia
       Ingatan paling tajam pada diri manusia ialah kurang lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun), dan ini baik sekali untuk daya ingatan mekanis, yakni daya ingatan yang hanya untuk kesan-kesan penginderaan.  Sesudah umur ini, kemampuan mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi, tetapi hanya untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis). Dan ini berlangsung 15-50 tahun.
      b.    Emosi seseorang
         Dalam mana seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan. Sedang kejadian yang tidak menyentuh emosi, diabaikan saja.
      c.    Aspek psikologis, yaitu intelgensi, minat, bakat, perhatian dan motivasi.

6.    Strategi peningkatan ingatan
       Berhubung  dengan adanya ingatan, intelegensi yang  berlainan, maka guru harus memperhatikan :
a.   Guru jangan terlalu cepat  pada waktu menerangkan sesuatu bahan pelajaran. Tetapi jangan pula terlalu lambat agar anak yang ingatannya cepat, tidak lekas bosan.
b.    Usahakan supaya tidak terlalu banyak bahan yang diberikan dalam satu jam pelajaran.
c.    Usahakan agar bahan pelajaran ini harus diulang setiap ada kesempatan.
d.    Usahakan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
e.    Memotivasi siswa


Sumber  ;


     1.         Sarwono, Wirawan, sarlito, 2000, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang
     2.         Sobur, Alex, 2009, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia

         




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates