Sabtu, 26 Februari 2011

Hubungan Psikologi dg Ilmu Lain

1.    Hubungan Psikologi dengan sosiologi
Manusia sebagai makhluk sosial juga menjadi obyek dari sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia, mempelajari manusia di dalam hidup bermasyarakatnya. Karena psikologi maupun sosiologi  membicaraka manusia.
Tinjauan sosiologi  yang penting adalah hidup bermasyarakatnya, sedanglaian tinjauan psikologi adalah bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup kejiwaan, yang didorong oleh motif tertentu hingga manusia itu bertingkah laku atau berbuat.
Sehingga adanya titik persamaan ini maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dalam psikologi sosial yang khusus menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.
2.    Hubungan psikologi dengan biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup menjadi objek dari biologi. Oleh karena itu bilogi berobjekkan benda-benda yang hidup, maka cukup banyak ilmu yang bergabung didalamnya. Oleh karena itu baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia. Kesamaan keduanya yakni sama-sama membincangkan tentang keturunan.
Biologi meninjau keturunan dari hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain. Psikologi melihat keturunan dari, misalnya sifat, intelegensi  dan bakat.
3.     Hubungan Psikologi dengan Pedagogik (ilmu pendidikan)
Kedua ilmu ini tidak bisa dapat dipisahkan satau sama lain, karena mempunyai hubungan yang timbal balik. Pedagogik sebagai ilmu yang bertujuan untuk memberikan bimbingan hidup manusia sejak dari lahir sampai mati tidak akan sukses, bila mana tidak mendasarkan diri pada psikologi, yang tugasnya memang menunjukkan perkembangan hidup manusia sepanjang masa, bahkan ciri dan wataknya serta kepribadiannya ditunjukkan oleh psikologi.
Dengan demikian, pedagogik baru akan tepat mengenai sasaran, apabila dapat memahami  langkah-langkahnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk psikologi. Oleh karena sangat eratnya tugas antara keduanya, maka timbul “educatinal psychologi” atau psikologi pendidikan.

4.    Hubungan psikologi dengan filsafat
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakekatnya. Filsafat bukan mempersoalkan gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakekat dari suatu fenomena. 
Dalam berbagai literatur disebutkan, sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga sekarang masih tampak pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang terpikir dan terasa oleh organ-organ biologis (jasmaniyah). Adapaun filsafat yang sebenarnya psikologi itu berperan sereta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan.

5.     Hubungan Psikologi dengan Agama
Psikologi dan agama merupakan dua hal sangat erat hubungannya, mengingat agama sejak turunnya kepada Rasul diajarkan kepada manusia dengan dasar-dasar yang sesuai dengan kondisi dan situasi psikologis pula. Tanpa dasar tersebut agama sulit mendapat tempat di dalam jiwa manusia.
Didalam ajaran agama terdapat ajaran tentang bagaimana agar manusia mau menerima petunjuk Tuhannya, sehingga manusia itu sendiri tanpa paksaan bersedia menjadi hamba-Nya yang baik dan taat. Itulah sebabnya dapat dikatakan bahwa di dalam agama itu penih dengan unsur-unsur pedagosis (pendidkan), unusr pedagogis tidak dapat mempengaruhi manusia kecuali bilamana disampaikan kepadanya sesuai dengan petunjuk psikologis.


Faedah Mempelajari Psikologi

1.  Untuk memperoleh paham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia, dan anak-anak pada khususnya.
2.   Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia dan anak.
3.    Perbedaan hereditas (pembawaan), sifat yang diwarisi oleh orang tua masing-masing berbeda
      Perbedaan lingkungan : sifat orang Jawa dengan Sumatra berbeda, sebab lingkungan mereka berebda.
      Perbedaan kelamin : misalnya sifat orang laki-laki dengan sifat orang perempuan berbeda. Jiwa mereka berbeda pula.
4.   Understanding : memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip psikilogi yang umumnya mendasari tingkah laku.
5.  Predicting : berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan mampu mendeteksi permasalahan-
       permasalahan psikologis yang terjadi di lapangan pendidikan.
6.  Controlling : mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi permasalahan kependidikan dengan psikologis.


Sumber  :

1.    Ahmadi, Abu, 1998, Psikologi Umum, Jakarta : Rineka Cipta
2.    Bimo Walgito, 2004, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi Offset
3.     Sarwono, Wirawan, sarlito, 2000, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang
4.    Sobur, Alex, 2009, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates