Definisi Emosi
Menurut William James, emosi adalah kecendrungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya. Menurut Crow & Crow, emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfingsi sebagai inner adjustmen (penyesuaian diri dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu. Emosi tidak selalu jelek, atau negatif, tetapi juga menjadi modal untuk meraih keberhasilan dan kebahagaiaan hidup. Ada empat fungsi emosi yaitu emosi sebagai pembangkit energi, emosi adalah pembawa informasi, emosi membawa pesan dalam komunikasi interpersonal dan emosi juga sumber informasi tentang keberhasilan kita.
Definisi Perasaan
Perasaan itu ada yang lemah dan kuat, dan perasaan yang kuat, mendalam, luas serta terarah disebut emosi. Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam berbagai taraf dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Jadi unsur-unsur perasaan itu ialah bersifat subyektif, merupakan gejala emosional, perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.
Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasasaan orang lain, terhadap hal yang sama. Apa yang enak, indah, menyenangkan bagi seseorang tertentu, belum tentu kalau juga enak, indah, menyenangkan bagi orang lain.
Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggapi, menghayalkan, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. Perasaan biasanya dirimbulkan oleh rangsangan yang datang dari luar dan pengungkapan perasaan umumnya diarahkan pada lingkungan yang menimbulkan dorongan atau rangsangan dari dalam dan reaksinya ditujukan pada obyek tertentu saja. Perasaan ialah suatu hal yang sering berhubungan dengan keadaan jasmaniyah. Sifat enak, tak enak dari hal yang dialami atau diamati, sangat berhubungan dengan diri.
Perkembangan emosi
Perkembangan emosi ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar serta pengalaman. Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata adalah kegelisahan yang tampak sebagai ketidaksenangan dalam bentuk menangis dan meronta. Pada usia 3 bl, ada dua emosi yaitu rasa tertekan atau terganggu dan rasa senang atau gembira. Senang atau gembira merupakan perkembangan emosi lebih lanjut yang tidak terdapat pada waktu lahir.
Usia 7 bl, mulai tampak perasaan takut. Antara usia 10-12 bl, perasaan bersemangat dan kasih sayang mulai terpsiah dan rasa senang. Semakin besar anak itu, semakin besar pula kemampuannya untuk belajar, sehingga perkembangan emosinya kuat. Sejak usia masih sangat muda, emosi telah didesak, anak belajar menyembunyikan segenap perasaannya/menutupinya/menyatakannya dengan cara yang tidak mencerminkan keadaan perasaan yang sebenarnya.
Pembagian Perasaan
Max Scheler membagi perasaan dalam empat golongan, yaitu :
1. Perasaan tingkat sensoris/penginderaan
Perasaan ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas dan dingin.
2. Perasaan vital, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keadaan tubuh atau ini tergantung kepada jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah dan sebagainya.
3. Perasaan kejiwaan/psikis, merupakan perasaan ini merupakan perasaan seperti rasa senang atau gembira, susah, takut.
4. Perasaan kepribadian
Perasaan ini merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, dan perasaan puas.
Ciri perasaan
Perasaan mempunyai beberapa ciri sebagai berikut :
1. Perasaan dapat dilihat intesitasnya, yaitu kuat atau lemahnya perasaan itu, misalnya perasaan jengkel sekali, agak jengkel, sangat gembira, sedikit gembira, dan sebagainya.
2. Perasaan dapat dilihat kualitasnya sehingga kita dapat membedakan perasaan sedih dan gembira, kecewa, takut dan sebagainya.
3. Perasaan menghinggapi seseorang untuk jangka waktu tertentu (duration). Ada perasaan-perasaan yang sebentar menghilang, tetapi ada pula perasaan-perasaan yang bertahan lama.
Bermacam-macam perasaan (emosi)
Pada umumnya disertai terdiri dari perasaan senang atau tidak senang. Perasaan senang atau perasaan tidak senang, dan perasaan ini selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari, disebut warna efektif. Dalam mempelajari “perasaan”, para ahli tidak mengadakan pembedaan yanb tegas dengan emosi. Descartes mengemukakan emosi-emosi dasar yaitu keinginan (desire), benci (hate), kagum (wonder), kesedihan (sorrow), cinta (love dan kegembiraan (joy).
Beberapa macam emosi yaitu ;
1. Takut
Perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Misalnya, takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup, takut terhadap ketinggian.
2. Kuatir
Kuatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai obyek yang jelas atau tidak ada obyeknya sama sekali. Kekuatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak senang, dan tidak aman.
3. Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.
4. Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan, biasanya karena hal-hal yang bersifat tiba-tiba, dan bersifat sosial.
5. Marah
6. Cinta
Faktor yg mempengaruhi perasaan
1. Keadaan jasmani
Keadaan jasmani, misalnya badan kita dalam keadaan sakit, perasaan kita lebih mudah tersinggung daripada kalau badan kita dalam keadaan sehat dan segar.
2. Pembawaan/keadaan dasar individu (hal ini erat hubungannya dengan struktur pribadi individu)
Misalnya, ada orang yang mempunyai pembawaan berperasaan halus, sebaliknya ada pula yang kebal perasaannya, ada orang mudah marah, dll.
3. Keadaan individu pada suatu waktu
Misalnya orang yang pada suatu waktu sedang kalut pikirannya, akan mudah sekali terkena perasaan bila dibandingkan individu itu dalam keadaan normal.
3. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.
Apa yang pernah dilalui/dialami oleh individu dapat memberikan corak dalam perkembangan perasannya. Misalnya, terauma, kebahagiaan, kekecewaan dan lain-lain.
Selain itu banyak juga hal-hal yang mempengaruhi perasaan misalnya keadaan keluarga, jabatan, pergaulan sehari-hari, cita-cita hidupnya dans sebagainya.
Dalam kehidupan modern banyaklah bermacam-macam alat yang digunakan untuk memperdaya rangsang emosi, seperti TV, radio, film, gambar, majalah-majalah dan sebagainya.
Cara mengendalikan emosi
Ada beberapa peraturan untuk mengendalikan emosi yakni :
1. Hadapi emosi tersebut.
2. Jika mungkin, tafsirkan lah kembali emosinya.
Emosi adalah bentuk dari suatu interpretasi.
3. Kembangkan rasa humor dan sikap realistis
4. Atasi secara langsung problem-problem yang menjadi sumber-sumber emosi.
Memecahkan problem, pada dasarnya, jauh lebih baik ketimbang mengendalikan emosi yang terkait dengan problem tersebut.
Sumber :
1. Sarwono, Wirawan, sarlito, 2000, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang
2. Sobur, Alex, 2009, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia
0 komentar:
Posting Komentar