Sabtu, 05 Februari 2011

Perkembangan Masa Bayi

Perkembangan Fisik

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa baru lahir. Masa bayi (infancy) adalah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah suatu masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis hanyalah permulaan bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensomotor, dan belajar sosial.
Untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai perkembangan anak, kita perlu membahas perkembangan fisik anak, dianggap penting untuk dipelajari, karena baik secara langsung maupun  tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung, perkembangan fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung.

Tinggi Badan
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm, dengan berat 3,4 kg. Dalam 2 tahun pertumbuhan tinggi badan anak ini akan terjadi dengan cepat. Usia 4 bulan, bayi panjangnya 58 sampai 60 cm, mencapai usia 8 bulan bayi panjangnya 65 sampai 70 cm dan usia 1 tahun, panjangnya 70 sampai 75 cm. Pada saat anak berumur 2 tahun tinggi tubuhnya sudah mencapai 80 sampai 85 cm.

Berat Badan
Rata-rata berat bayi ketika dilahirkan adalah 3 sampai bayi 4  kg. Tetapi ada juga beberapa bayi yang beratnya 1 ½ sampai 2 kg.  Pada akhir Usia 4 bulan,  hampir bayi sudah 2x lipat saat kekita lahir dan pada usia 2 tahun, berat bayi mencapai sekitar 13-16 kg.  Pada masa bayi, hampir seluruh penambahan tubuh disebabkan oleh terjadinya penumpukan lemak, lemak ini berasal dari susu, yang merupakan makanan pokok yang amat dibutuhkannya.


Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif : salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Kognisi merupakan istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni berupa persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian dan penalaran. Bayi dapat belajar mengenai benda-benda dan tersenyum kepada benda-benda tersebut, merangkak dan memanipulasinya. Pada usia 2 bulan, bayi mulai membedakan gambar wajah, mata dibedakan dari bagian lain dari wajah, mulut  dan gerakannya menjadi titik perhatian yang menarik baginya. Usia 5 bulan, bayi telah mendeteksi gambar lain dari wajah, seperti kelenturannya, bentuk oval.  Usia 6 bulan, bayi mulai membedakan  antara wajah-wajah yang akrab dengan wajah yang tidak akrab,  seperti  membedakan wajah ibunya dari wajah orang lain, membedakan topeng dari wajah aslinya, dan sebagainya

Perkembangan  Bahasa
Sebagian besar ketidakberdayaan bayi yang baru lahir berasal dari ketidakmampuan mereka untuk menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka dalam bentuk yang dapat dipahami orang lain dan ketidakmampuan mereka memahami kata dan isyarat yang digunakan ornag lain.
Berbicara merupakan sarana komunikasi yaitu untuk mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain, dan mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Suara pertama yang diucapkan oleh seorang bayi yang baru lahir adalah tangisan. Tangisan pertama ini berguna untuk memungkinkan anak dapat bernafas, karena mulai saat itu anak harus bernafas sendiri. Menangis adalah merupakan salah satu cara pertama bayi berbicara dengan dunia luar. Sejak akhir bulan pertama, bayi dapat membedakan suara manusia dengan suara-suara lainnya. Usia 2 bulan, bayi  merespon secara berbeda terhadap suara yang berasal dari ibunya dan dari wanita lain yang belum dikenalnya.
Rasa senang, marah dan takut dimengerti anak sejak usia 3 bulan dan usia ini bayi mulai mengoceh Selama 1 sampai 6 bulan pertama, bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara sederhana, misalnya merengek, menjerit, menguap, bersin, menggeram, dan lain-lain. Usia 9 bulan, anak sudah dapat mengucapkan kata untuk pertama kalinya. Kebanyakan kata-kata pertama, kebanyakan kata “mama”; mama lebih dulu dapat dioucapkan dari pada kata “papa”. Usia 18 sampai 20 bulan, datanglah (keluarlah) kalimat dua kata dan anak mempunyai kemungkinan lebih banyak untuk menyatakan maksudnya dan mengadakan komunikasi. Dan usia 2 tahun kira-kira bayi mulai memahami pelajaran/kata-kata  seperti “daah” ketika mengucapkan selamat tinggal.

Perkembangan Psikososial
Sebagai bayi yang sedang tumbuh menjadi dewasa, dia memiliki kedekatan dan ketertarikan emosional dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Hal ini terlihat misalnya, ketika bayi menangis ketika didekati oleh orang yang tidak dikenalnya, dan dia menyambut hangat kedatangan ibu dan bapaknya.
Ada dua tema utama dalam perkembangan psikososial bayi, yakni : kepercayaan dan onotomi. Bayi mempelajari apa yang diharapkan dari orang-orang yang penting dalam hidupnya.  Mereka mengembangkan suatu perasaan mengenai siapa yang mereka senangi/yang tidak mereka senangi. Kontak sosial pertama bayi dengan ibunya (pengasuhnya) ini diperkirakan mulai terjadi pada usia 2 bulan, pada saat bayi mulai tersenyum ketika memandang ibunya. Usia 3 sampai 4 bulan, mereka semakin memperlihatkan bahwa mereka mengenal dan menyenangi anggota keluarganya yang dikenalnya dengan senyuman serta tetap dapat menerima kehadiran orang lain. Sedangkan pada usia 8 bulan, pada masa ini bayi mulai memperlihatkan reaksi ketika didekati oleh orang lain.
Pada usia 12 bulan, umumnya bayi merasakan kelekatan (kedekatan)  pada orang tuanya (pengasuh-ya) ketika mengira akan ditinggalkan. Ketika mereka bersama kembali, mereka akan mengembangkan senyuman dan memeluk ibunya. Tidak ada tingkah laku yang lebih mencolok dibandingkan dengan kekuatan ini, dan perasaan saling cinta antara bayi dan  ibu sebut attachman.

Perkembangan Emosi
Emosi seperti rasa sedih, gembira, dan takut, merupakan reaksi subjektif pengalaman, yang diasosiasikan dengan perubahan spikologis dan perilaku. Rasa takut misalnya, diiringi dengan detak jantung yang semakin cepat, dan sering kali, dan tindakan melindungi.
         Tanda emosi pertama. Para bayi yang baru lahir menunjukkan ketidaksenangan mereka dengan cara sederhana. Mereka mengeluarkan tangis yang memekkan telinga, menendang-nendangkan tangan dan kaki, serta mengejangkan tubuh mereka. Lebih sulit lagi untuk mengatakan kapan mereka senang. Pada bulan-bulan pertama, mereka terdiam ketika mendengarkan suara orang atau ketika digendong, dan mereka akan tersenyum ketika kedua tangan mereka digerakkan bersamaan untuk bermain pat-a-cake (permainan bertepuk tangan sesuai dengan irama tertentu). Nanti, bayi akan memberikan respons yang lebih banyak kepada orang tersebut tersenyum, mengoceh, menggapi, dan akhirnya mendatanginya.
            Menangis. Menangis adalah cara paling ampuh dan terkadang  merupakan satu-satunya cara bayi untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka. Pada usia dua bulan, rata-rata anak akan tersenyum saat melihat wajah ibu ayahnya. Karena senang melihat responnya, orang tua akan berupaya untuk mengulangi mendapatkan respons yang sama. Memang, kemampuan bayi untuk tersenyum

Sumber :
1.    Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2.  Elizabeth B. Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta : Airlangga.
3.   F.J Monks & Knors (Terj. Siti Rahayu Haditono), Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta : Gadjah Mada  Press

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates