Sabtu, 05 Februari 2011

Masa kanak-kanak akhir

Masa Kanak-kanak Akhir
Periode masa kanak-kanak awal dimulai dari usia 6-12 tahun.Pada periode ini rata-rata anak sudah mulai berada di pendidikan formal yakni sekolah dasar (SD) dan
Sedang duduk di bangku kelas 1-6 SD
Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir
1.                Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti  lompat jauh. Lompat tinggi, mengejar, menghindari kejaran, dan setersusnya.
2.                Membina sikap yang sehat  (positif) terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu yang sedang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri (self esteem) dan kemampuan diri (self efficacy).
3.                Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakatnya.
4.                Belajar memainkan peran sebagai seorang pria (jika ia seorang pria) dan sebagai seorang wanita (jika seorang wanita).
5.                Mengembangkan dasar-dasar ketrampilan  membaca, menulis, dan berhitung (matematika atau aritmatika)
Perkembangan
Fisik
Sampai dengan usia sekitar 6 tahun, terlihat badan anak bagian atas berkembang lebih lambat dari pada bagian    bawah. Anggota-anggota badan relatif masih besar. Tinggi dan Berat Badan
Selama masa akhir anak-anak, tinggi badan bertumbuh sekitar 5 sampai 6 % dan Berat badan bertambah sekitar 10 % setiap tahun
Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat rata-rata 42,5 kg.
Perkembangan Motorik
Dengan terus bertambah berat dan kekuatan badan
Perkembangan Bahasa








Selama masa  kanak-kanak akhir, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata anak meningkat dan cara anak-anak menggunakan kata dan kalimat bertambah kompleks serta lebih menyerupai bahasa orang dewasa.
Dari berbagai pelajaran yang diberikan disekolah, bacaan, pembicaraan dengan anak-anak lain, serta melalui radio dan televisi, anak-anak menambah perbendaharaan kosa kata yang ia pergunakan dalam percakapan dan tulisan.
Ketika anak-anak kelas satu sekolah dasar perbendaharaan kosa katanya sekitar 20.000 hingga 24.000 kata. Pada saat anak duduk dikelas enam, perbendaharaan kosa katanya meningkat menjadi sekitar 50.000.
Perkembangan bahasa anak-anak usia sekolah dasar juga terlihat dalam cara anak berpikir tentang kata-kata. Pada masa ini anak menjadi lebih analitis terhadap kata-kata.
Peningkatan kemampuan anak sekolah dasar dalam menganalisis kata-kata, menolong mereka memahami kata-kata yang tidak berkaitan langsung dengan pengalaman-pengalaman pribadinya. Ini memungkinkan anak menambah kosa kata  yang lebih abstrak ke dalam perbendaharaan kata mereka
Peningkatan kemampuan analitis terhadap kata-kata juga disertai dengan kemajuan dalam tata bahasa. Anak usia 6 tahun sudah menguasai hampir semua jenis struktur kalimat. Dari usia 6 – 9 tahun /10 tahun, panjang kalimat semakin bertambah.
Setelah usia 9 tahun, secara bertahap anak mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.
Perkembangan Psikososial
Masa akhir anak-anak merupakan masa perkembangan di mana anak-anak mengalami sejumlah perubahan-perubahan yang cepat dan menyiapkan diri untuk memasuki masa remaja serta lebih menyerupai bahasa ornag dewasa.
Pada masa ini mereka mulai sekolah dan dunia psikososial anak menjadi semakin kompleks dan berbeda dengan masa awal kanak-kanak.
Masa usia ini anak berkelompok, baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak yakni keadaan lingkungan, urutan kelahiran dan besar kecilnya kepekaan pengaruh teman-teman
Bila anak mulai sekolah, ia menyambut kenalan-kenalan baru itu dengan rasa gembira. Semua murid di kelas itu adalah temannya. Kemudian mereka membentuk kelompok-kelompok tersendiri, di mana setiap anak menggabungkan diri ke salah satu kelompok itu. Pada perkembangan selanjutnya muncullah  “pemimpin dan mengikutinya”di dalam kelas itu.
Mengenai hubungan dengan ORTU, anak secara berangsur-angsur lebih banyak mempelajari mengenai sikap-sikap dan motivasi orang tuanya, serta memahami aturan-aturan keluarga, sehingga mereka menjadi lebih mampu untuk mengandaikan tingkah lakunya.
Di dalam keluarga anak laki-laki harus diajari berperan sebagai laki-laki, anak perempuan harus diajari berperan sebagai perempuan. Hal ini sesuai dengan tuntunan masyarakat.
ORTU merasakan pengontrolan dirinya terhadap tingkah laku anak mereka berkurang dari ke waktu ke waktu dibandingkan pada tahun-tahun awal kehidupan mereka.    

Sumber :

1        Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2        Elizabeth B. Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang  Kehidupan, Jakarta : Airlangga.
3        F.J Monks & Knors (Terj. Siti Rahayu Haditono), Psikologi Perkembangan Pengantar dalam  Berbagai Bagiannya, Yogyakarta : Gadjah Mada  Press
4        Zulfli, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar