Sabtu, 05 Februari 2011

Masa Dewasa Madya

Pengertian Masa Dewasa Madya
            Pada umumnya masa dewasa madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Usia dewasa madya dibagi menjadi dua yakni usia madya dini yang dari usia 40-50 tahun dan usia madya lanjut dari usia 50-60 tahun.
Masa  ini ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental serta masuk masa untuk pensiun.

Karakteristik dewasa  madaya
1.      Periode yang sangat ditakuti
Semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia.  Banyaknya streotip (pandangan) yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai berbagai tekanan tentang pentingnya muda bagi kebudayaan negara lain. Kebanyakan orang dewasa menjadi rindu pada masa muda, dan berharap dapat kembali ke masa lalu.
2.      Masa transisi
Masa ini merupakan penyesuaian dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
3.      Masa stres
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, seperti perubahan fisik, penyesuaian diri harus dilakukan dirumah, bisnis, dan aspek sosial. Empat katagori stres, yakni stres somatik, disebabkan  oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua, stres budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan, dan kesuksesan oleh kelompok tertentu, stres ekonomi, keuangan dari mendidik anak dan memberikan status status simbol bagi seluruh anggota keluarga dan stres psikologis, disebabkan oleh kematian suami, kebosanan terhadap perkawinan, rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
Pada perempuan sudah memasuki masa monopause pada usia 40 tahun, dan anak-anak mereka meninggalkan rumah, sehingga memaksa mereka melakukan penyesuaian di seluruh hidup, dan masa ini masa pensiun.
4.      Periode yang sangat ditakuti
Semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia.  Banyaknya streotip (pandangan) yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai berbagai tekanan tentang pentingnya muda bagi kebudayaan negara lain. Kebanyakan orang dewasa menjadi rindu pada masa muda, dan berharap dapat kembali ke masa lalu.
5.      Masa transisi
Masa ini merupakan penyesuaian dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
6.      Masa stres
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, seperti perubahan fisik, penyesuaian diri harus dilakukan dirumah, bisnis, dan aspek sosial. Empat katagori stres, yakni stres somatik, disebabkan  oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua, stres budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan, dan kesuksesan oleh kelompok tertentu, stres ekonomi, keuangan dari mendidik anak dan memberikan status status simbol bagi seluruh anggota keluarga dan stres psikologis, disebabkan oleh kematian suami, kebosanan terhadap perkawinan, rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
Pada perempuan sudah memasuki masa monopause pada usia 40 tahun, dan anak-anak mereka meninggalkan rumah, sehingga memaksa mereka melakukan penyesuaian di seluruh hidup, dan masa ini masa pensiun.
7.      Usia yang berbahaya
Usia ini mengalami kesusahan fisik, akibat terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan/kurangnya memperhatikan kehidupan. Pada pihak pria, terganggunya karena wanita yang sudah mengalami menopause, sehingga terganggunya hubungan suami istri, kadang-kadang terjadi perpisahan, lambat laun membawa pria dan wanita kepada gangguan jiwa, al-koholisme, pecandu obat, dan bunuh diri. 
8.      Masa berprestasi
Selama masa dewasa madya, merupakan usia yang produktif, usia merupakan usia yang gigih untuk berhasil, mencapai puncaknya pada usia ini, dan menghasilkan kerja keras yang telah dicapai sebelumnya.
9.      Masa evaluasi
10.  Merupakan masa sepi
Ketika anak-anak sudah tidak lagi tinggal dirumah, banyak yang mengalami tekanan bathin karena dipensiunkan.
11.  Masa jenuh
Kejenuhan dengan rutinitas  sehari-hari, dan keluarga yang memberikan sedikit hiburan.  Dan merupakan usia yang tidak menyenangkan dalam hidup, 

 Tugas Perkembangan
Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase setengah tua
tersebut adalah sebagai berikut.
1.   Mencapai tanggungjawab social dan kewarnageraan secara lebih dewasa.
2. Membantu anak-anak berusia belasan tahun (khususnya anak kandung sendiri) agar berkembang menjadi orang-orang dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknay bersama orang-orang dewasa lainnya.
4.   Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya (dengan suami atau istri) sebagai seorang pribadi yang utuh.
5.   Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya.
6.   Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuasakan dalam karir
 7.    Menyesuaikan diri dengan prikehidupan (khusunya dalam karier)

Penyesuain diri pada perubahan fisik
1.      Perubahan dalam penampilan
Tanda-tanda menua cendrung menjadi lebih jelas, di kelompok sosial ekonomi rendah dari pada kelompok sosial ekonomi yang tinggi.
Tanda-tanda ketuaan adalah berat badan bertambah, berkurangnya ramnbut dan beruban, perubahan pada kulikt (kulit pada wajah, leher, lengan, dan tangan menjadi lebih kering dan keriput), tubuh menjadi gemuk, perubahan otot (lebih lembek), perubahan pada gigi (tanggal), lebih tidak terawat, dan perubahan mata (cenderung mengeluarkan kotoran mata).
2.      Perubahan dalam kemampuan indera
Mengurangnya ketajaman mata, kemampuan mendengar melemah, daya cium dan rasa.
3.      Perubahan dalam keberfungsian fisiologis
Meningkatnya tekanan darah, fungsi kelenjer tubuh menjadi lamban. Pori-pori dan kelenjer pada kulit yang membersihkan kulit dan kotoran menjadi lebih pelan, sehingga bau badan bertambah. Pencernaan berfungsi lebih lambat,  sehingga sering bermasalah karena pencernaan.
4.      Perubahan dalam kesehatan
Masalah kesehatan secara umum pada usia madya mencakup kecendrungan untuk  mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot, kepekaan kulit, pusing-pusing biasa, sakit pada lambung, kehilangan selera makan, serta insomnia.
5.      Perubahan seksual
ú  Perubahan pada kemampuan seksual, merupakan masa yang paling sulit. Pada wanita memasuki masa “menopause atau perubahan hidup” ini sering disebut masa kritis. dimana menstruasi berhenti, dan kehilangan kemampuan memiliki anak. Masa “menopause” merupakan masa yakni menstruasi berhenti, sistem reproduksi menurun dan berhenti, penampilan kewanitaan menurun, ketidaknyamanan fisik (tegang dan linu yang tiba-tiba disekujur tubuh, termasuk kepala leher, jengkel, dan cepat marah, resah dan dingin), berat badan bertambah, dan perubahan kepribadian (cepat marah, bersifat mengkritik).
ú  Masa menopause pada wanita sekitar usia 45 keatas, tetapi keadaan ini sangat bervariasi, tergantung pada keturunan, kondisi umum kesehatan, dan variasi iklim.
ú  Sedangkan pria mengalami masa “klimakterik” merupakan masa rusaknya fungsi organ seksual, nafsu seksual menurun, penampilan kelaki-lakian menurun (rambut dikepala dan tubuh berkurang, tubuh menjadi gemuk), gelisah akan periannya (sering mengarah ke impoten), ketidak nyamanan fisik, menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh, dan perubahan kepribadian.
ú  Klimaterik pada pria sangat berbeda, pada usia enam puluh atau tujuh puluh tahunan, dan berjalan sangat lambat., terjadi penurunan secara bertahap pada saya seksual dan reproduksi pria.

Penyesuaian  pada minat
1.      Penampilan dan pakaian
Berkurang setelah menikah, yang dibarengi dengan bertambahnya usia. Baik pria dan wanita, biasanya melakukan pembatasan dan pemilihan jenis makanan (diet), olahraga, penggunaan alat kecantikan atau pakaian guna menutup kondisi fisiknya.
2.      Uang
Masalah uang tidak terlalu menjadi perioritas, dibandingkan dengan masa muda.
3.      Simbol status
        Karena orang tua madya suka berpikir atau mawas diri sebagai “generasi pemimpin” yaitu kelompok yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang paling besar, maka mereka ingin memiliki harta benda yang dapat digunakan untuk menyatakan status mereka kepada orang/kelompok lain. Simbol itu berupa mobil, rumah  dan pakaian.

Bahaya  di dewasa  Madaya
1.   Bahaya personal
    Menganut kepercayaan tradisional, yang keliru tentang tentang yang terjadi pada masa ini yakni idealisme orang muda, aspirasi yang tidak realistis, perubahan peran, perubahan keinginan dan kedudukan nilai sombol status.
2.    Bahaya sosial       
Kurang memiliki ketrampilan sosial, lebih suka berhubungan dengan keluarga daripada orang lain, masalah keuangan dan tekanan keluarga.

Sumber ;

1.  Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2Elizabeth B. Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan SepanjangRentang
     Kehidupan, Jakarta : Airlangga.
3.  F.J Monks & Knors (Terj. Siti Rahayu Haditono), Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta : Gadjah Mada  Press


Tidak ada komentar:

Posting Komentar