Sabtu, 05 Februari 2011

BAHAYA SELAMA PERIODE PRA-NATAL

     Dalam rentang kehidupan, periode yang banyak sekali mengandung bahaya bagi perkembangan atau bahaya yang sifatnya lebih serius adalah masa pre-natal. Bahaya ini dapat bersifat fisik atau psikologis. Bahaya fisik lebih banyak mendapat perhatian ilmiah karena lebih mudah dikenal. Tetapi, bahaya psikologis kadang-kadang sama bahayanya dengan bahaya fisik, karena mempengaruhi sikap dari orang-orang yang sedang berkembang. Lagi pula bahaya psikologis seringkali meningkatkan bahaya fisik.

a.  Bahaya  fisik terhadap perkembangan Pre-Natal 

Kesehatan Ibu
ú  Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa pre-natal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, AIDS, radang saluran kencing, penyakit kelamin, dan sebagainya, dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi cacat.
ú  Bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan, disertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, seperti influensa, gondok atau cacar, dapat merusak perkembangan janin

Gizi ibu
ú  Mal nutrisi/gizi ibu dapat merusak perkembangan normal, terutama perkembangan otak janin.
ú  Terlalu banyak merokok dan minum-minuman keras mengganggu perkembangan tumbuh normal bayi, terutama selama periode embiro dan janin.
ú  Dalam bidang kesehatan dikemukakan tentang perlunya peningkatan gizi ibu bagi calon ibu maupun bayi yang sedang dikandungnya  berupa penambahan vitamin-vitamin dan mineral dengan lebih dahulu berkonsultasi dengan bidan ataupun dokter.

Usia Ibu
ú  Usia dilaporkan merupakan kondisi yang memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya fisik selama periode pre-      
     natal.
ú  Sebabnya adalah bahwa menjelang monopause para wanita seringkali mengalami gangguan endokrin yang memperlambat perkembangan embiro dan janin, menimbulkan ketidakteraturan perkembangan. Seperti; “down Syndrome” “pembentukan jantung yang salah dan “hydrocephalus” yang semuanya mencakup cacat fisik dan mental.
ú  Wanita yang lebih juga cendrung mempunyai bayi yang lebih kecil dan banyak mengalami komplikasi pada waktu melahirkan dari pada wanita yang lebih muda.
Pemakaian Bahan Kimia
Oleh Ibu

Pemakaian Bahan Kimia
Oleh Ibu
ú    Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite.
ú    Minuman yang mengandung alkohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi perkembangan pre-natal. Wanita pecandu alkohol dan tetap meminumnya selama kehamilan dalam frekuensi yang sering, kemunghkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala yang disebut “sindrom alkohol janin” yaitu sekelompok keabnormalan yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alkohol selama kehamilan Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah pendek.
ú    Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran prematur, dan sindrom kematian bayi yang tinggi selama proses kelahiran, serta penyesuaian  diri yang buruk. 



b.  Bahaya  psikologis  terhadap perkembangan Pre-Natal 

Keadaan dan ketegangan Emosi Ibu
ú   Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa pre-natal.
ú   Hal ini adalah karena ketika seornag ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lan ynag mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meninghkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjer.
Kepercayaan Tradisional/
Tahayyul
ú  Kepercayaan tradisional tentang bagaimana seseorang dapat meramalkan (menduga, mengharapkan) jenis kelamin anak yang belum lahir, juga dapat mengakibatkan kebencian dan kekecewaan yang terungkap dan kekecewaan yang terungkap dan sikap yang kurang menyenangkan terhadap anak dan kalau sesuai yang diharapkan jenis kelamin anak, cendrung di manja.
ú   Di Indonsesia banyak dipermasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua terhadap keadaan bayi yang akan dilahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu atau keduanya benci pada seseorang maka anaknya akan mirip dengan orang yang dibenci.
ú   Janganlah berbuat jahat terhadap sesama manusia ataupun makhluk lainm karena tingkah laku orang tua suka dikait-kaitkan dengan pertumbuhan bayi yang sedang dikandungnya.
ú  Bila ayah atau ibu membunuh seekor hewan  , misalnya ular, pada waktu ibu sedang hamil, anaknya akan mempunyai gambar sirip ular pada  kulitnya.

Tekanan Yang dialami oleh ibu

Tekanan Yang dialami oleh ibu
ú  Tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ini dapat disebabkan karena beberapa sebab yakni  rasa takut, marah, sedih atau iri hati.
ú  Kondisi keuangan yang kurang memadai, kewajiban rumah tangga yang cukup berat, kekalutan keluarga menghadapai kenyataan yang ada, maka peristiwa kehamilan itu merupakan percobaan yang berat.
ú  Tidak menghendaki kehadiran anak karena adanya kesulitan dalam perkawinan, ketidak siapan memikuil tanggung jawab sebagai seorang ibu, yang harus mengurus anak dan rumah tangga atau minimnya keuangan atau karena kelahiran anak akan mengganggu program pendidikan ataupun pekerjaan.


     Sumber :
     1.   Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
    2.  Elizabeth B. Hurlock, 1980, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta : Airlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar